Posts

BOLEHKAH MELAKSANAKAN SHALAT LAIL DUA KALI ?

Image
  Oleh : Abu Fatwa Albani Syam (SAMSUDIN)      Pada dasarnya perintah itu tidak menuntut pengulangan dalam pelaksanaannya kecuali ada qarinah lain berupa qaul atau fi’li, atau taqrir dari nabi shallallahu alaihi wasallam. Sebagaimana kaidah ushul yang disepakati jumhur fuqaha ; الأَصْلُ فِى الأَمْرِ لَا يَقْتَضِي التَّكْرَارَ إِلاَّ مَا دَلَّ الدَلِيْلُ عَلَى خِلَافِهِ. "Pokok pada perintah itu tidak menuntut pengulangan melainkan ada dalil yang menyelisihinya." [1]      Terdapat amalan seorang sahabat yang bernama Thalq bin ‘Ali ia pernah mengimami shalat qiyam ramadhan di mesjid dan berhenti tidak melanjutkan shalat witirnya dikarenakan teringat sabda nabi shallallahu alaihi wasallam tidak boleh ada dua witir dalam semalam. Sebagaimana kejadian tersebut dikonf i rmasi oleh putranya sendiri bernama Qais bin Thalq. Berikut riwayatnya ; حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا مُلَازِمُ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بَدْرٍ عَنْ قَيْسِ بْنِ طَلْقٍ ق...

METODOLOGI KITAB TAISIRUL ‘ALAM SYARH UMDAH AL-AHKAM SYEIKH AL-BASSAM

Image
  OLEH ; ABU FATWA ALBANI (SAMSUDIN)   ABSTRAK      Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji metodologi yang digunakan dalam kitab "Taisirul 'Allam Syarh Umdatul Ahkam". Kitab ini merupakan karya penting dalam literatur hadis yang disusun oleh Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Bassam, di mana beliau memberikan syarh (penjelasan) terhadap kitab "Umdatul Ahkam" karya Imam Abdul Ghani Al-Maqdisi. "Umdatul Ahkam" sendiri adalah koleksi hadis yang berfokus pada hukum-hukum syariah (ahkam).      Metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis isi (content analysis) terhadap teks-teks syarh dalam kitab "Taisirul 'Allam". Proses penelitian meliputi pengumpulan data dari teks utama dan berbagai sumber syarh, diikuti dengan analisis mendalam terhadap metode penjelasan yang digunakan oleh Syaikh Al-Bassam.                   Hasil penelitian menunjukkan bahwa Syai...

TARJIH KAIFIYAT (CARA) DUDUK TASYAHUD

Image
  Oleh :  Abu Fatwa Albani  (S A M S U D I N)     Terdapat ragam pendapat di kalangan para ulama mengenai cara duduk tasyahud baik tasyahud awal maupun akhir, sehingga penulis tertarik untuk menelusuri dan menganalisis hingga dapat diketahui pendapat mana yang lebih kuat (rajih) diantara pendapat-pendapat lainnya.   Dalam hal ini penulis membagi kepada dua pembahasan masalah ;   1.  Bagaimana cara duduk tasyahud pada shalat yang terdapat dua tasyahud. Seperti; shalat         zuhur, asar, magrib dan isa.   2.  Bagaimana cara duduk tasyahud pada shalat yang hanya ada satu tasyahud. Seperti;     shalat subuh, shalat sunat rawatib, shalat sunat idain (idul fitri-adha), duha, tahajud, dan         shalat sunat lainnya.   Pembahasan pertama ; Bagaimana  c ara duduk tasyahud pada shalat yang terdapat dua tasyahud ?   1.  Menurut Abu Hanifah dan Ats-Tsauri bahwa ...