DALIL-DALIL SEPUTAR DA'WAH
Oleh : Abu Fatwa Albani
(SAMSUDIN)
Ø Kewajiban Berda’wah
وَلْتَكُنْ
مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ
وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ. (ال عمران : 104)
“
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[;
merekalah orang-orang yang beruntung.”
Ø Apa itu Al-Khair, Al-Ma’ruf, dan Al-Munkar
?
{يدعون إلى الخير} وهو اسم جامع لكل ما يقرب
إلى الله ويبعد من سخطه
(menyeru
kepada al-Khair) : yaitu satu nama yang mencakup bagi setiap perkara yang
mendekatkan kepada Allah dan bagi setiap yang menjauhi dari murka-Nya.
?
{ويأمرون بالمعروف} وهو ما عرف بالعقل والشرع
حسنه
(menyuruh
kepada yang Ma’ruf) : yaitu perkara yang dikenal baiknya itu oleh akal dan
syari’at.
?
{وينهون عن المنكر} وهو ما عرف بالشرع والعقل
قبحه،
(mencegah dari yang Munkar) : yaitu perkara yang
dikenal buruknya itu oleh syari’at dan akal. Lihat Tafsir As-Sa’diy : 142.
Ø Langkah-langkah
da’wah
a. Awali dari diri sendiri
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ
وَالْحِجَارَةُ ..( التحريم : 6
Hai orang-orang
yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
b. Keluarga terdekat
وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ (214) وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ
الْمُؤْمِنِينَ (215) فَإِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ (216) (الشعراء
214. Dan
berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,
215. dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang
yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.
216. Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah:
"Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu
kerjakan";
c. Masyarakat luas
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ (94) ( الحجر :
94. Maka sampaikanlah olehmu secara
terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari
orang-orang yang musyrik.
Ø Bekal amunisi
da’wah yang harus dipersiapkan
a. Ilmu yang benar
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ
مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ.(
رواه مسلم : 4)
Dari [Abu
Hurairah] dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa berdusta atas namaku maka hendaklah dia menempati tempat
duduknya dari neraka." Hr. Muslim : 4.
b. Kesabaran
yang serius, mudah memaafkan.
فَبِمَا رَحْمَةٍ
مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ
الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ
وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ
عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ (البقرة : 159
Maka
disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246].
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
c. Kepiawaian menata
cara/metode, dan strategi da’wah.
-
Dengan hikmah dan mau’izhah hasanah.
ادْعُ إِلَى
سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ
أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ
أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ ( النحل : 125
Serulah
(manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
{بِالْحِكْمَةِ} بِالْقُرْآنِ {وَالْمَوْعِظَة الْحَسَنَة} مَوَاعِظه
أَوْ القول الرقيق. تفسير
جلالين : 363.
(dengan hikmah) maksudnya ; dengan Al-Qur’an. (dan Mau’izhah
hasanah) maksudnya atau perkataan yang lembut. Lihat : Tafsir Jalalain :
363.
-
Sesuai tuntutan
situasi (muqtadhal hal)
وَقَالَ
عَلِيٌّ حَدِّثُوا النَّاسَ بِمَا يَعْرِفُونَ أَتُحِبُّونَ أَنْ يُكَذَّبَ اللَّهُ
وَرَسُولُهُ
Dan
Ali berkata, "Berbicaralah dengan manusia sesuai dengan kadar pemahaman
mereka, apakah kalian ingin jika Allah dan rasul-Nya didustakan?" Hr. Bukhari : 124.
-
Memberi contoh teladan yang konkrit dan selalu memohon bantuan Allah
swt.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَلَامٍ قَالَ
لَمَّا قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ
انْجَفَلَ النَّاسُ إِلَيْهِ وَقِيلَ قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجِئْتُ فِي النَّاسِ
لِأَنْظُرَ إِلَيْهِ فَلَمَّا اسْتَثْبَتُّ وَجْهَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَرَفْتُ أَنَّ وَجْهَهُ لَيْسَ بِوَجْهِ كَذَّابٍ وَكَانَ
أَوَّلُ شَيْءٍ تَكَلَّمَ بِهِ أَنْ قَالَ أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلَامَ
وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصَلُّوا وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ
بِسَلَامٍ.
Dari [Abdullah bin Salam] berkata:
Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tiba di Madinah, orang-orang
bergegas menyambut beliau sambil mengucapkan: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
Salam datang, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam datang, Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Salam datang, " aku mendatangi orang orang untuk
melihat mereka, dan ketika aku telah memastikan wajah Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa Salam aku baru faham bahwa wajah beliau bukanlah wajah wajah
pendusta, dan yang pertama kali beliau ucapkan adalah: "Wahai sekalian
manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan dan laksanakanlah shalat pada
saat manusia tertidur nisacaya kalian masuk surga dengan selamat." Hr. Tirmidzi : 2409.
d. Siap menghadapi
tantangan (penolakan, ejekan, ancaman, kekerasan, bahkan pembunuhan).
عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ صَعِدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّفَا ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ يَا صَبَاحَاهْ فَاجْتَمَعَتْ
إِلَيْهِ قُرَيْشٌ قَالُوا مَا لَكَ قَالَ أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَخْبَرْتُكُمْ أَنَّ
الْعَدُوَّ يُصَبِّحُكُمْ أَوْ يُمَسِّيكُمْ أَمَا كُنْتُمْ تُصَدِّقُونِي قَالُوا
بَلَى قَالَ فَإِنِّي نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ فَقَالَ أَبُو
لَهَبٍ تَبًّا لَكَ أَلِهَذَا جَمَعْتَنَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ { تَبَّتْ يَدَا
أَبِي لَهَبٍ
Dari [Ibnu Abbas
radliallahu 'anhuma] dia berkata; Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam naik ke Shofa dan berkata: Wahai orang-orang! Lalu orang-orang Quraisy
pun berkumpul mendekati beliau. Mereka bertanya: Ada apa? Beliau menjawab: 'Apa
pendapat kalian jika aku memberitahu kalian bahwa ada musuh yang akan menyerang
kalian dipagi hari atau di sore hari, apakah kalian akan membenarkanku
(mempercayaiku)? Mereka menjawab: Tentu. Lalu beliau berkata:
"Sesungguhnya aku memperingatkan kalian tentang adzab yang berat di
hadapan kalian. Maka Abu Lahab berkata: Apakah untuk ini engkau mengumpulkan
kami?! Celakalah kamu! Maka Allah azza wa jalla menurunkan "Binasalah
kedua tangan abu Lahab dan Sesungguhnya dia akan binasa." (QS. Al Lahab:
1). Hr. Bukhari : 4427.
قَالَ أَرَاغِبٌ
أَنْتَ عَنْ آلِهَتِي يَاإِبْرَاهِيمُ لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ لَأَرْجُمَنَّكَ
وَاهْجُرْنِي مَلِيًّا . مريم : 46
Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada
tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan
kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama".
Ø Keutamaan Berda’wah
a. Kehidupan akan diberkahi
قَالَ إِنِّي
عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا (30) وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي
بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا. (مريم : 3130-
30. Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba
Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,
31. dan Dia menjadikan aku seorang yang
diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan)
shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
b. Pahala jariyah sampai hari kiamat
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ
لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ
عَلَيْهِ مِنْ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ
آثَامِهِمْ شَيْئًا
Dari [Abu Hurairah] bahwasanya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah bersabda: "Barang siapa mengajak kepada kebaikan,
maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang
mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Sebaliknya, barang
siapa mengajak kepada kesesatan, maka ia akan mendapat dosa sebanyak yang
diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun."
Hr. Muslim : 4831.
Ø
Ciri-ciri da’i yang durhaka,
dimurkai Allah swt, dan sesat.
a. Tidak mengamalkan
apa yang ia perintahkan kepada orang-orang
أَتَأْمُرُونَ
النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ
أَفَلَا تَعْقِلُونَ . (البقرة : 44
Mengapa
kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri
(kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah
kamu berpikir?
b. Mengatakan apa
yang tidak diamalkannya
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ (2) كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا
تَفْعَلُونَ (3).( الصف :
2. Wahai
orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan?
3. Amat besar kebencian di sisi
Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.
c. Da’i yang
menyeru kepada jahanam
عَنْ
حُذَيْفَةَ بْنَ الْيَمَانِ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَكُونُ دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ
إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا قَالَ هُمْ
قَوْمٌ مِنْ جِلْدَتِنَا يَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا قُلْتُ فَمَا تَأْمُرُنِي
إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ قَالَ فَالْزَمْ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْ
فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ
كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ بِأَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ
وَأَنْتَ كَذَلِكَ
Dari Hudzaifah
bin Al Yaman berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Akan ada para da'i (penyeru) yang menyeru ke pintu neraka Jahannam,
barangsiapa memenuhi ajakannya maka ia akan dilemparkan ke dalam neraka."
Lalu aku bertanya, "Wahai Rasulullah, sebutkanlah ciri-ciri mereka kepada
kami! " Beliau bersabda: 'Mereka adalah suatu kaum yang warna kulitnya
sama dengan kita, dan berbicara dengan bahasa yang sama dengan kita." Aku
bertanya lagi, "Apakah yang anda perintahkan kepada kami, seandainya kami
menjumpai hal itu?" Beliau menjawab: "Berpegang teguhlah kepada Jama'ah
kaum muslimin dan imam mereka, jika mereka tidak memiliki Jama'ah kaum Muslimin
dan imamnya, maka jauhilah semua golongan tersebut meskipun kamu harus
menggigit akar pohon sampai ajal menjemputmu dan kamu masih tetap dalam keadaan
seperti itu." Hr. Ibnu Majah :
3969. Bukhari : 6557. Muslim ; 3434.
(دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمِ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ
فِيهَا) قَالَ الْعُلَمَاءُ هَؤُلَاءِ مَنْ كَانَ مِنَ الْأُمَرَاءِ يَدْعُو إِلَى
بِدْعَةٍ أَوْ ضَلَالٍ
Yang dimaksud : (para
da'i (penyeru) yang menyeru ke pintu neraka Jahannam) menurut para ulama yaitu mereka para petinggi/ pemimpin yang menyeru
kepada bid’ah dan kesesatan. Lihat : Imam Nawawi, Syarh Shahih Muslim : XII
: 237.
Komentar
Posting Komentar