Tafsir Ringkas

 


 Surah al-Baqarah 
Ayat 6-7
 

Oleh : Abu Fatwa alBani
 (Syamsudin Mukti)

 

 

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ (6) خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ (7)

Ø Terjemah ;

 

1.   Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.

2.  Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.

 

Ø Tafsir Perlafaz

 

كَفَرُوا : kufur. arti asal daripada kufur yaitu menutup sesuatu dan meyelimutinya. terkadang malam disebut kafir karena menutup segala sesuatu dengan kegelapan. juga terkadang awan disebut kafir ketika menutup cahaya matahri.[1] petani juga terkadang disebut kafir seperti yang terdapat dalam firman Allah Taála :

 

كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ

Seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani. QS. Al-Hadid : 20.

 

 kata “kufur” ini dipakai untuk pengertian menutup atau mengingkari kenikmatan dalam arti tidak menyatakan syukur.  sebagaimana firman Allah Taála ;

 

وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". QS. Ibrahim : 7.

 

 Dan menurut istilah syara’ kufur yaitu mendustakan Allah dan mendustakan terhadap apa-apa yang dibawa oleh rasul-rasul-Nya baik seluruhnya ataupun sebagiannya.[2]

 

 خَتَمَ  ; mengunci mati. bermakna Ath-Thabú dan ar-Raynu artinya menutupi sesuatu dan menjauhkan sesuatu yang mungkin bisa masuk ke dalamnya atau memegangnya.[3]

 غِشَاوَةٌ ; tutup atau tabir.

 

Ø Penjelasan  ;

 

 Setelah sebelumnya disebutkan alamat-alamat orang yang bertakwa, selanjutnya Allah Taála menyebutkan sifat orang yang kafir hanya satu yaitu tidak mau menerima petunjuk kebenaran dari Al-Quran baik diberi peringatan ataupun tidak. hal ini disebabkan karena tiga dari panca inderanya sudah tidak menerima kebenaran.

 Pada dasarnya ketiga indera inilah yang dapat menggerakkan seluruh tubuhnya. telinga kalau digunakan untuk mendengarkan kebenaran, mata kalau digunakan untuk melihat kebenaran maka sekeras apapun hati manusia akan luluh bahkan tentram. kalau hati sudah tentram akan berpengaruh atas kesalehan tubuh manusia.

Sabda Rasulullah saw. ;

 أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ.

Ketahuilah, bahwa dalam setiap tubuh manusia terdapat segumpal daging, jika segumpal daging itu baik maka baik pula seluruh badannya, namun jika segumpal daging tersebut rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, gumpalan darah itu adalah hati." Hr. Muslim : 2996.

 Diantaranya fikiran ini tidak akan memikirkan sesuatu yang mengundang maksiat, ide-ide jahat dll, tangan dan kaki senantiasa akan terkendalikan dari langkah-langkah dan perbuatan maksiat.

 Akan tetapi orang-orang kafir ini bukan berarti telinga, mata dan hatinya tidak pernah mendengar dan melihat kebenaran Al-Quran hanya saja hati mereka sudah diniatkan untuk tidak menerima apa-apa yang dibawa oleh rasulullah saw. sehingga Allah swt menutup hati-hati mereka.  satu diantara penyebabnya adalah mereka merasa iri dengki atas kenabian Muhammad shallallahu álaihi wasallam. dan ini diisyaratkan pada ayat-ayat yang akan datang nanti. dan gejala-gejala kekafiran seseorang itu salahsatunya nisbat kepada perkara ini. karenanya Ali bin Abi Thalib berpesan ;”lihatlah apa yang diucapkan jangan melihat siapa yang mengucapankan”. sebab akan berpotensi tertutupnya hati dari cahaya kebenaran.  wallahu a’lam.

 

Maraji':

 [1] Tafsir Al-Wasith,  Ath-Tanthawi : I : 48

[2] Aysaru Tafsir Li Kalami al-Áliyi al-Kabir, Abu Bakar Jabir al-Jazair : I : 22.

[3] Tafsir Al-Maraghi, Ahmad Musthafa Al-Maraghi : I : 46.

 


 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kritikan untuk Jumhur dari Sejumlah Ulama hadis dan Fiqih tentang Makmum Masbuq dapat Rukuk dapat Satu Raka’at

DALIL-DALIL SEPUTAR DA'WAH

STATUS HADIS TENTANG ARWAH YANG MENINGGAL BISA MELIHAT KEADAAN KERABATNYA YANG MASIH HIDUP DAN DAPAT MENDO'AKANNYA