Betulkah Umar bin Khathab radhiyallahu 'ahnu pernah mengubur hidup anaknya di masa jahiliyah ?
(SAMSUDIN)
Tidak ditemukan
satupun riwayat dalam kitab biografi ataupun manaqib umar mengenai hal
tersebut. Hanya saja ada juga dari sebagian buku tarikh itu pun tanpa
disebutkan referensi atau sumber riwayat yang jelas. Kemudian penulis mencoba
mencari di kitab-kitab tafsir lewat perantara canggih maktabah syamilah
mengenai hal itu, dalam tafsiran surat at-Takwir ayat 8-9, tidak ditemukan
satupun tafsiran yang melampirkan peristiwa umar bin Khathab mengubur hidup
anaknya di masa jahiliyahnya kecuali dalam kitab tafsir Adhwaul Bayan fii
Idhahil Quran bil Quran penyusun syekh Muhammad al-Amin bin Muhammad al-Mukhtar
al-Jakni as-Sinqithi yang insyallah akan dilampirkan selanjutnya. Adapun yang
ditemukan mengenai tafsiran dari surat at-Takwir ayat 8-9 itu adalah bahwa Umar
meriwayatkan mengenai ayat tersebut tentang Rasul pernah kedatangan Qais bin
‘Ashim, kisah salahsatunya tercantum dalam sebagian tafsir berikut :
تفسير ابن كثير
وقال عبد الرزاق: أخبرنا
إسرائيل، عن سمَاك بن حرب، عن النعمان بن بشير، عن عمر بن الخطاب في قوله: {
وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ [بأَيّ ذَنْبٍ قُتِلَتْ] } (9) ، قال: جاء قيس بن
عاصم إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال: يا رسول الله، إني وأدت بنات لي في
الجاهلية، فقال: "أعتق عن كل واحدة منهن رقبة". قال: يا رسول الله، إني
صاحب إبل. قال: "فانحر عن كل واحدة منهن بدنة".
_Telah berkata Abdurrazzaq : telah mengabarkan kepada kami Israil, dari Samak bin Harb, dari Nu’man bi Basyir, dari Umar bin Khaththab mengenai Firman Allah Ta’ala :
{ وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ [بأَيّ ذَنْبٍ قُتِلَتْ{
ia
berkata : telah datang kepada Rasulullah saw, Qais bin ‘Ashim ia berkata :
ya Rasulallah ! sungguh aku telah mengubur hidup anak-anak perempanku di masa
jahiliyyah, lalu rasul menjawab : bebaskanlah satu hamba sahaya dari setiap
satu anak-anak perempuannya. Ia (qais) berkata : ya rasulallah, sungguh aku ini
pemilik unta. Rasul berkata : sembelihlah seekor unta dari setiap satu anak perempuannya.
تفسير البغوي
روى عكرمة عن ابن عباس:
كانت المرأة في الجاهلية إذا حملت وكان أوان ولادتها حفرت حفرة فتمخضت على رأس
الحفرة، فإن ولدت جارية رمت بها في الحفرة، وإن ولدت غلامًا حبسته (3)
Ikrimah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas : adalah perempuan di masa jahiliyah apabila dia hamil dan pada waktu melahirkannya ia membuat lubang, kemudian mendekati ke atas lubang tersebut, apabila ia melahirkan bayi perempuan, ia melemparkan anak tersebut ke lubang itu, dan apabila melahirkan bayi laki-laki ia menahannya (tidak melemparkannya).
Dan
hampir sama dalam tafsir lainnya pun riwayatnya Umar menceritakan qais mengubur
anak-anaknya bukan dirinya yang mengubur anak-anaknya.
Adapun
riwayat yang mengisahkan peristiwa Umar bin Khathab sendiri pernah mengubur
hidup-hidup anak perempuannya terdapat dalam tafsir Adhwaul Bayan, itupun tidak
bersanad dan tidak jelas sumber periwayatannya, sebagaimana berikut :
تفسير اضواء البيان السنقطي
وَقَدْ جَاءَ عَنْ عُمَرَ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَوْلُهُ :
أَمْرَانِ فِي الْجَاهِلِيَّةِ . أَحَدُهُمَا يُبْكِينِي وَالْآخِرُ يُضْحِكُنِي .أَمَّا
الَّذِي يُبْكِينِي : فَقَدْ ذَهَبْتُ بِابْنَةٍ لِي لِوَأْدِهَا ، فَكُنْتُ
أَحْفِرُ لَهَا الْحُفْرَةَ وَتَنْفُضُ التُّرَابَ عَنْ لِحْيَتِي ، وَهِيَ لَا
تَدْرِي مَاذَا أُرِيدُ لَهَا ، فَإِذَا تَذَكَّرْتُ ذَلِكَ بَكَيْتُ . وَالْأُخْرَى
: كُنْتُ أَصْنَعُ إِلَهًا مِنَ التَّمْرِ أَضَعُهُ عِنْدَ رَأْسِي يَحْرُسُنِي
لَيْلًا ، فَإِذَا أَصْبَحْتُ مُعَافًى أَكَلْتُهُ ، فَإِذَا تَذَكَّرْتُ ذَلِكَ
ضَحِكْتُ مِنْ نَفْسِي .
Dan sungguh telah datang hadits dari Umar ra. perkataannya : ada 2 perkara di masa jahiliyah. Salahsatunya membuatku menangis dan yang lainnya membuatku tertawa. Adapun yang membuatku menangis : sungguh aku telah pergi dengan anak perempuanku untuk menguburnya, maka aku membuat membuat lubang untuk anakku dan aku membersihkan debu dari janggutku, sedang anakku tidak mengetahui (mengerti) apa yang aku hendaki terhadapnya. Maka jika aku teringat hal itu aku menangis. Dan adapun yang lainnya : dulu aku pernah membuat tuhan dari kurma, aku meletakkannya di samping kepalaku supaya menjagaku diwaktu malam, maka ketika pagi aku memakannya. Maka jika aku teringat hal itu aku tertawa sendiri.
Kesimpulan
:
1. Terjadi peristiwa kebiasaan mengubur hidup-hidup anak perempuan di
masa jahiliyah.
2. Peristiwa Umar bin Khathab pernah mengubur hidup-hidup anak
perempuannya di masa jahiliyah, susah didapati sumber periwayatan yang jelas
apalagi sanadnya.
3. Yang mengubur hidup-hidup anak perempuan itu bukanlah Umar bin Khathab melainkan Qais bin 'Ashim
_Wallahu
A’lam_
Komentar
Posting Komentar