IRAQ KAWASAN MUNCULNYA FITNAH DAN IRAN KAWASAN MUNCULNYA DAJJAL PERTANDA AKHIR DUNIA
Oleh :
Abu Fatwa Albani Syam
(SAMSUDIN)
Kehidupan dunia
tidaklah abadi melainkan fana akan mengalami kehancuran baik dunianya maupun
kehidupannya. Akhirnya manusia akan bertemu dengan sang Khaliq pencipta seluruh
alam, dan akan membuka kehidupan baru diakhirat dengan tahapan-tahapan yang
akan dilalui diantaranya mahsyar, hisaban, mizan dan lain-lainya hingga manusia
ditempatkan oleh Allah ta'ala antara di surga atau neraka. Namun sebelum kiamat
tiba sebelumnya Allah akan memperlihatkan tanda-tandanya terlebih dahulu
diantara tanda-tandanya yang sangat dahsyat adalah akan munculnya fitnah dan
dajjal yang keduanya akan muncul di daerah timur Madinah.
1. FITNAH
MUNCUL DARI ARAH IRAQ
Terdapat riyawat-riwayat yang saling
menerangkan, menjelaskan sehingga dengan keseluruhan riwayat tersebut
menunjukkan secara mengerucut bahwa fitnah itu muncul dari daerah Iraq.
Pertama-tama
:
Rasulullah menunjuk langsung kearah timur sambil menghadap kearah timur,
hadisnya sebagai berikut ;
عَنْ
ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ مُسْتَقْبِل الْمَشْرِق يَقُولُ أَلَا إِنَّ
الْفِتْنَةَ هَا هُنَا مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ
Dari
Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma, ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda yang ketika itu beliau menghadap timur: "Ketahuilah,
bahawasanya fitnah muncul dari sini, yaitu tempat tanduk setan muncul." Hr.
Bukhari : 7093. Muslim : 5167.
Dari keterangan tersebut ketika rasulullah
shallallahu alaihi wasallam menunjukkan ke arah timur tidak disebutkan arah
timur dari kota/ daerah mana. Akan tetapi pada riwayat Muslim terdapat petunjuk
yang bersumber dari Ibnu Umar bahwa yang dimaksud arah timur di sana adalah
arah timur dari Madinah. Berikut nash hadisnya ;
عَنْ
ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ
عِنْدَ بَابِ حَفْصَةَ فَقَالَ بِيَدِهِ نَحْوَ الْمَشْرِقِ الْفِتْنَةُ هَاهُنَا
مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ قَالَهَا مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا.
Dari Ibnu Umar
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berdiri di dekat pintu Hafshah lalu
berisyarat dengan tangan beliau ke arah timur, beliau bersabda: "Fitnah
itu disini, dari tempat terbitnya tanduk setan." Beliau mengucapkannya
dua atau tiga kali. Hr. Muslim : 5168.
Dari keterangan hadis tersebut dikatakan
bahwa posisi nabi pada waktu menunjuk kearah timur beliau sedang berdiri di
dekat pintu rumah salah satu isterinya yaitu Hafsah, sedangkan tidak diragukan
lagi bahwa rumah-rumah isteri nabi itu berada di Madinah. Maka dengan ini dapat
disimpulkan bahwa datangnya fitnah itu dari wilayah yang berada di arah timur
Madinah. Lalu daerah manakah yang di maksud ? mengingat kota-kota dan
negara-negara yang berada di wilayah timur Madinah itu banyak.
Terdapat petunjuk dalil dari riwayat masih
bersumber dari sahabat Ibu Umar berdasarkan kolerasi antar matan bahwa daerah
yang dimaksud tersebut yaitu Najd. Sebagaimana berikut :
عَنْ
ابْنِ عُمَرَ قَالَ ذَكَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَأْمِنَا اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي يَمَنِنَا
قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَفِي نَجْدِنَا قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي
شَأْمِنَا اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي يَمَنِنَا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ
وَفِي نَجْدِنَا فَأَظُنُّهُ قَالَ
فِي الثَّالِثَةِ هُنَاكَ الزَّلَازِلُ وَالْفِتَنُ وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ
الشَّيْطَانِ
Dari
Ibnu Umar mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah memanjatkan doa;
"Ya Allah, berilah kami barakah dalam Syam kami, ya Allah, berilah kami
barakah dalam Yaman kami." Para sahabat berkata; 'ya Rasulullah, dan juga
dalam Najd kami! ' Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam membaca doa: "Ya
Allah, berilah kami barakah dalam Syam kami, ya Allah, berilah kami barakah
dalam Yaman kami." Para sahabat berkata; 'Ya Rasulullah, juga dalam Najd
kami! ' maka aku kira, pada kali ketiga, beliau bersabda; "Disanalah
muncul keguncangan dan fitnah, dan disanalah tanduk setan muncul." Hr.
Bukhari : 7094.
Nah coba perhatikan, untaian kalimat sabda
Rasulullah ketika ditanya oleh para
sahabat yang mengharapkan supaya rasulullah mendo'akan yang sama terhadap
Najd, akan tetapi rasulullah menjawabnya dengan kata-kata : "Disanalah
muncul keguncangan dan fitnah, dan disanalah tanduk setan muncul." Bandingkan dengan sabda beliau di riwayat
sebelumnya dimana rasulullah menyabdakan : "bahawasanya fitnah muncul
dari sini (arah timur), yaitu tempat tanduk setan muncul". Inilah yang disebut kolerasi antar matan yaitu
saling menjelaskan dan melengkapi. Jadi dengan demikian, arah timur yang
dimaksudkan oleh rasulullah adalah daerah Najd. Namun apa yang dimaksud dengan
Najd dalam hadis tersebut ?
Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Najd
dalam riwayat tersebut, metode yang terbaik adalah dengan melihat
riwayat-riwayat hadis-hadis lain. Karena metode menafsirkan yang terbaik adalah
menafsirkan dengan hadis-hadis yang lain.
Sekarang kita bandingkan dengan riwayat
yang lain yang semakna dengan riwayat Bukhari tersebut, yaitu riwayat :
Ø Thabrani
dari Ibnu Umar r.a :
عَنِ ابْنِ عُمَرَ , أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , قَالَ:اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا ,
اللَّهُمَّ بَارِكْ فِي يَمَنِنَا, فَقَالَهَا مِرَارًا , فَلَمَّا كَانَ فِي
الثَّالِثَةِ أَوِ الرَّابِعَةِ , قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَفِي عِرَاقِنَا , قَالَ:إِنَّ بِهَا الزَّلازِلَ , وَالْفِتَنَ ,
وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ.
Dari Ibnu Umar bahwasannya Nabi
shallallahu alaihi wasallam bersabda : "Ya Allah,
berilah kami barakah dalam Syam kami, ya Allah, berilah kami barakah dalam
Yaman kami." Beliau mengucapkannya terus-terusan. Maka tatkala beliau
mengucapkan yang ke tiga atau empat kalinya, para sahabat berkata; 'ya
Rasulullah, dan juga dalam Iraq kami! ' Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam menjawab : sungguh di sana (Iraq) muncul goncangan,
fitnah, dan di sanalah akan muncul tanduk syetan. Hr. Thabrani, Mu'jam Al-Kabir : 13241.
Ø
Ibnu
Al-Qari, Mu'jam Ibni Al-Qari : 66.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ: صَلَّى رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الْفَجْرِ، ثُمَّ انْفَتَلَ،
فَأَقْبَلَ عَلَى الْقَوْمِ، فَقَالَ: «اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي
مَدِينَتِنَا، وَبَارِكْ لَنَا فِي مُدِّنَا، وَصَاعِنَا، اللَّهُمَّ بَارِكْ
لَنَا فِي حَرَمِنَا، اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَيَمَنِنَا» ،
فَقَالَ رَجُلٌ: وَالْعِرَاقِ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: ثُمَّ عَادَ فَقَالَ
مِثْلَ ذَلِكَ، فَقَالَ الرَّجُلُ: وَالْعِرَاقِ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ:
فَسَكَتَ، ثُمَّ قَالَ: «اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي مَدِينَتِنَا، وَبَارِكْ
لَنَا فِي مُدِّنَا وَصَاعِنَا، اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي حَرَمِنَا،
وَبَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَيَمَنِنَا» فَقَالَ الرَّجُلُ: وَالْعِرَاقِ
يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ: «ثَمَّ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ، وَتَهِيجُ
الْفِتَنُ»
Dari
Abdullah bin Umar ia berkata :
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melaksanakan shalat subuh, kemudian ia
melaksanakan shalat sunat, lalu menghadapa kepada orang-orang seraya
mengucapkan : " Ya Allah berkahilah kami di Madinah kami, dan berkahilah
kami pada mud dan sha' kami, Ya Allah berkahilah kami di Haram kami, Ya Allah
berkahilah kami di Syam dan Yaman kami, lalu berkatalah seseorang : dan di
Iraq wahai Rasulullah ? (ibnu Umar)
mengatakan : lalu nabi mengulangi lagi ucapannya seperti ucapan tadi, lalu
bertanya lagi seseorang kepadanya : dan di Iraq wahai Rasulullah ? Ibnu
mengatakan : maka rasul diam. Kemudian mengucapkan : Ya Allah berkahilah kami
di Madinah kami, berkahilah kami pada Mud dan Sha kami, Ya Allah berkahilah
kami di Syam dan Yaman kami. Lalu berkatalah seseorang : dan di Iraq
wahai rasulullah ? rasul menjawab : kemudian di sana (irak) akan munculnya
tanduk syetan, dan fitnah. Lihat Mu'jam Ibnu Al-Qari : I : 52.
Hadis-hadis tersebut di shahihkan oleh
Al-Albani dalam kitab Shahih Targhib : 1204. Al-Mundziri, at-Targhib wa
at-Tarhib : II : 214. Al-Haitsamy, Majma' az-Zawaid : III I 308. Al-Haitami
Al-Maki dalam kitabnya az-Zawajir : I : 207.
Setelah
mencermati nash-nash yang berkaitan dengan mendo'akannya rasulullah keberkahan
untuk tiga daerah dapat dirunut sebagai berikut :
1. Rasulullullah
memohon keberkahan untuk negeri Syam, Yaman. Lalu para sahabat mengusulkan Najd.
Akan tetapi rasul mengatakan di sanalah (Najd) akan muncul goncangan,
fitnah dan tanduk syetan. (lihat kembali riwayat Bukhari di atas).
2. Rasulullah
memohon keberkahan untuk negeri Syam, Yaman. lalu para sahabat mengusulkan Iraq.
Akan tetapi rasul mengatakan di sanalah (Iraq) akan muncul goncangan, fitnah
dan tanduk syetan. (lihat kembali riwayat Thabrani di atas).
3. Rasulullah
memohon keberkahan untuk kota Madinah, Mud dan Sha (takaran), tanah Haram,
Syam, Yaman. lalu para sahabat mengusulkan Iraq. Akan tetapi rasul
mengatakan di sanalah (Iraq) akan muncul goncangan, fitnah dan tanduk syetan.
(lihat kembali riwayat Ibnu Al-Qari di atas).
Maka dengan demikian, yang di maksud dengan
Najd di sana tiada lain adalah IRAQ, bukan Najd daerah kelahirannya syeikh Muhammad bin
Abdul Wahab yang suka disebut oleh kelompok yang memusuhinya sebagai
pendiri kelompok Wahabi.
Ø
Analisis
Lafazh "Najd"
نَجْدٌ: قَالَ شَمْرٌ
قَالَ ابْنُ شُمَيْلٍ: النَّجْدُ: قَفَافُ الأَرْضِ وَصَلَابَتِهَا، وَمَا غَلُظَ
مِنْهَا وَأَشْرَفَ، وَالْجَمَاعَةُ: النّجَادُ، وَلَا يَكُونُ إِلَّا قُفًّا أَوْ
صَلَابَةً مِنَ الأَرْضِ فِي ارْتِفَاعٍ مِثْلُ الْجَبَلِ مُعْتَرضًا بَينَ يَدَيْكَ،
يرُدُّ طَرْفَكَ عمَّا وَرَاءَهُ.
Najd
: berkata Syamr ; menurut Syumail : an-Najd yaitu tanah kering dan keras, tanah
yang keras dan tinggi. Bentuk "jamak" nya adalah an-Najaad, dan
tidaklah keadaanya melainkan dataran tanahnya kering dan keras serta tinggi,
seperti gunung yang membentang di hadapanmu, ia menghalangi pandanganmu dari
apa yang ada di belakangnya. Tahdzib Al-Lughah : X : 349.
النَّجْدُ
: مَا ارْتَفَعَ مِنَ الأَرْضِ وَ صَلَبَ.
An-Najd : dataran tanah yang tinggi dan
kering. Lihat : Al-Mu'jam Al-Wasith : II : 932.
والنَّجْد: مَا ارْتَفع مِنَ الْأَرْضِ،
وَهُوَ اسمٌ خاصٌّ لِمَا دُونَ الْحِجَازِ، ممَّا يَلي العِراق.
An-Najd : dataran tanah yang tinggi, yaitu
sebuah nama khusus setetelah Hijaz (Mekah-Madinah) ke arah Iraq. Lihat :
Ibnu Al-Atsir, An-Nihayah fii Gharib Al-Hadits : V : 19.
Demikian perkataan para ahli Bahasa arab,
dari pengertian tersebut kita dapat mengetahui dengan pasti bahwa An-Najd
secara Bahasa adalah dataran tinggi.
Ø Penjelasan Para ulama mengenai apa dan di mana itu Najd secara khusus.
Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan :
وَقَالَ
غَيْرُهُ كَانَ أَهْلُ الْمَشْرِقِ يَوْمَئِذٍ أَهْلَ كُفْرٍ فَأَخْبَرَ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ الْفِتْنَةَ تَكُونُ مِنْ تِلْكَ النَّاحِيَةِ
فَكَانَ كَمَا أَخْبَرَ وَأَوَّلُ الْفِتَنِ كَانَ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ
فَكَانَ ذَلِكَ سَبَبًا لِلْفُرْقَةِ بَيْنَ الْمُسْلِمِينَ وَذَلِكَ مِمَّا
يُحِبُّهُ الشَّيْطَانُ وَيَفْرَحُ بِهِ وَكَذَلِكَ الْبِدَعُ نَشَأَتْ مِنْ
تِلْكَ الْجِهَةِ وَقَالَ الْخَطَّابِيُّ نَجْدٌ مِنْ جِهَةِ الْمَشْرِقِ وَمَنْ
كَانَ بِالْمَدِينَةِ كَانَ نَجْدُهُ
بَادِيَةَ الْعِرَاقِ وَنَوَاحِيهَا وَهِيَ مَشْرِقُ
أَهْلِ الْمَدِينَةِ وَأَصْلُ النَّجْدِ مَا ارْتَفَعَ مِنَ الْأَرْضِ وَهُوَ
خِلَافُ الْغَوْرِ فَإِنَّهُ مَا انْخَفَضَ مِنْهَا وَتِهَامَةُ كُلُّهَا مِنَ
الْغَوْرِ وَمَكَّةُ مِنْ تِهَامَةَ انْتَهَى.
Dan
telah berpendapat ulama lainnya :
bahwasanya penduduk daerah timur tatkala itu orang-orang kafir, maka Nabi
shallallahu alaihi wa sallam mengabarkan bahwa fitnah akan datang dari arah
timur, dan terjadilah sebagaimana yang dikabarkan oleh Nabi. Fitnah yang
pertama kali terjadi dari arah timur dan hal itu terjadi karena perpecahan
diantara kaum muslimin, dan hal ini merupakan perkara yang disukai dan
digembirakan oleh syetah. Demikian juga bid'ah tersebar dari arah tersebut.
Al-Khaththabi mengatakan : " Najd dari sisi timur, barangsiapa yang di
kota Madinah maka Najd-nya adalah padang Iraq dan sekitarnya, dan itu adalah
bagian timur timur penduduk Madinah. Dan Najd asalnya (dalam Bahasa Arab)
adalah setiap dataran tinggi, hal ini berbeda dengan "ghaur" karena
ghaur adalah dataran rendah. Dan Tihamah seluruhnya dari ghaur, dan kota Mekah
termasuk Tihamah, selesai. Lihat : Fathu Al-Bari Syarh Shahih Al-Bukhari
: XIII : 47.
Ø Diantara fakta fitnah
muncul dari Iraq
-
Munculnya faham Khawarij di Iraq, sebagaimana
yang diprediksi oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan ini merupakan ciri
nubuwwahnya beliau.
عَنْ
يُسَيْرِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قُلْتُ لِسَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ هَلْ سَمِعْتَ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي الْخَوَارِجِ شَيْئًا
قَالَ سَمِعْتُهُ يَقُولُ وَأَهْوَى بِيَدِهِ قِبَلَ الْعِرَاقِ
يَخْرُجُ مِنْهُ قَوْمٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ
يَمْرُقُونَ مِنْ الْإِسْلَامِ مُرُوقَ السَّهْمِ مِنْ الرَّمِيَّةِ
Dari
Yusair bin Amru] mengatakan, aku bertanya kepada [Sahal bin Hunaif]; 'apakah
engkau mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda tentang Khawarij? '
Ia menjawab; aku mendengar beliau bersabda; -sambil beliau arahkan
tangannya menuju Irak- "Dari sanalah muncul sekelompok kaum yang
membaca al Qur`an tidak melebihi kerongkongan mereka, mereka keluar dari Islam
sebagaimana anak panah keluar dari busurnya." Hr. Bukhari : 6422.
عَنْ
ابْنِ فُضَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ سَالِمَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عُمَرَ يَقُولُا يَا أَهْلَ الْعِرَاقِ مَا أَسْأَلَكُمْ عَنْ
الصَّغِيرَةِ وَأَرْكَبَكُمْ لِلْكَبِيرَةِ سَمِعْتُ أَبِي عَبْدَ اللَّهِ بْنَ
عُمَرَ يَقُولُا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ إِنَّ الْفِتْنَةَ تَجِيءُ مِنْ هَاهُنَا وَأَوْمَأَ بِيَدِهِ نَحْوَ
الْمَشْرِقِ مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنَا الشَّيْطَانِ وَأَنْتُمْ يَضْرِبُ
بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ وَإِنَّمَا قَتَلَ مُوسَى الَّذِي قَتَلَ مِنْ آلِ
فِرْعَوْنَ خَطَأً فَقَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ { وَقَتَلْتَ نَفْسًا
فَنَجَّيْنَاكَ مِنْ الْغَمِّ وَفَتَنَّاكَ فُتُونًا {
Dari
Ibnu Fudhail] dari [ayahnya] berkata: Aku mendengar [Salim bin Abdullah bin
Umar] berkata: Wahai penduduk Irak, aku tidak bertanya tentang
masalah kecil dan aku tidak mendorong kalian untuk masalah besar, aku pernah
mendengar ayahku, [Abdullah bin Umar] berkata: Aku mendengar Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya fitnah itu muncul
disini -ia menunjukkan tangannya ke arah timur- dari arah terbitnya dua tanduk
setan. Kalian saling menebas leher satu sama lain. Musa hanya membunuh orang
yang ia bunuh berasal dari keluarga Fir'aun itu karena tidak sengaja lalu Allah
'azza wajalla berfirman padanya: 'Dan kamu pernah membunuh seorang manusia,
lalu kami selamatkan kamu dari kesusahan dan Kami telah mencobamu dengan
beberapa cobaan." (Thaahaa: 40). Hr. Muslim : 5177.
Kesimpulan :
Goncangan-goncangan, fitnah dan tanduk
syetan (huru-hara) itu akan muncul dari
arah Iraq. Wallahu A'lam.
2. DAJJAL
AKAN MUNCUL DARI KAWASAN IRAN
Khabar kemunculan Dajjal sama halnya
seperti kemunculan fitnah dan tanduk syetan yaitu dari arah timur laut kota
Madinah, sebagaimana nash hadis berikut ;
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
يَأْتِي الْمَسِيحُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ هِمَّتُهُ الْمَدِينَةُ
حَتَّى يَنْزِلَ دُبُرَ أُحُدٍ ثُمَّ تَصْرِفُ الْمَلَائِكَةُ وَجْهَهُ قِبَلَ
الشَّامِ وَهُنَالِكَ يَهْلِكُ.
Dari
Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Al
Masih Dajjal akan datang dari arah Timur menuju Madinah dan berhenti di
belakang bukit Uhud. Kemudian Malaikat memalingkan mukanya ke arah Syam dan di
sana dia binasa." Hr. Muslim : 2450.
Lalu daerah mana yang dimaksud oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam
dengan sebutan arah timur itu ?
Ternyata yang dimaksud arah timur tersebut tiada lain adalah daerah Khurasan, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis Tirmidzi berikut dalam Bab, Maa Jaa-a Min Aina Yakhruju ad-Dajjal, :
عَنْ
أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ قَالَ حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقَالُ
لَهَا خُرَاسَانُ يَتْبَعُهُ أَقْوَامٌ كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ
Dari
Abu Bakar Ash Shiddiq berkata: Telah menceritakan kepada kami Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau bersabda: "Dajjal akan muncul dari
suatu negeri di timur bernama Khurasan, ia diikuti oleh kaum-kaum, sepertinya
wajah mereka perisai yang ditambal. Hr. Tirmidzi : 2163. Ibnu Majah : 4062.
Ahmad : 12, 33.
Khurasan adalah wilayah yang letaknya tidak
bertepatan di arah timur mata angin Madinah, akan tetapi terletak di arah timur
laut kota Madinah sebagimana Iraq terletak di arah timur laut kota Madinah.
Terdapat riwayat lainnya yang menyebutkan
bahwa Dajjal akan muncul di daerah Asbahan, sebagaimana berikut ;
عَنْ أَنَسِ
بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "
يَخْرُجُ الدَّجَّالُ مِنْ يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ، مَعَهُ سَبْعُونَ أَلْفًا
مِنَ الْيَهُودِ عَلَيْهِمُ السِّيجَانُ.
Dari Anas bin Malik ia berkata : Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersanda : akan keluar Dajjal itu dari Yahudi
Asbahan (Isfahan), bersamanya 70 ribu Yahudi mereka mengenakan jubah hijau. Hr.
Ahmad : 13344. Abu Ya'la Al-Maushuli,
Al-Musnad : 1865.
عَنْ إِسْحَقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَمِّهِ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ يَتْبَعُ الدَّجَّالَ مِنْ يَهُودِ أَصْبَهَانَ سَبْعُونَ أَلْفًا
عَلَيْهِمْ الطَّيَالِسَةُ
Dari
Ishaq bin Abdullah dari [pamannya, Anas bin Malik] Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa Salam bersabda: "Dajjal diikuti Yahudi Ashbahan sebanyak
tujuhpuluh ribu, mereka mengenakan jubah hijau." Hr. Muslim : 5237.
Dari
kedua riwayat tersebut dapat dirunutkan bahwa kemunculan Dajjal itu ;
1. Dari
arah timur Madinah
2. Dari
daerah Khurasan
3. Dari
daerah Asbahan (Isafahan sekarang)
Sebelum kepada
simpulan terakhir, penulis akan sampaikan mengenai Khurasan dan Asbahan (Isfahan)
;
Kesimpulan
akhir dari pembahasan kedua ini yaitu :
Dajjal akan muncul di Khurasan yang
tepatnya di daerah Asbahan (Isfahan) sebuah kota besar di kawasan IRAN. Wallahu
A'lam.
Lampiran
PETA :
Komentar
Posting Komentar