Oleh
: Abu Fatwa Albani Syam
(Syamsudin
Mukti).
Sebelum
kepada pembahasan inti, marilah kita cermati analisis2 para ulama dan ahli
science mutaqaddimin mengenai wabah dan tha'un, terkait kejadian tha'un pada
zaman sahabat. Karena bagaimana pun penamaan covid 19 itu merupakan hal yang
baru. Bisa jadi nama berbeda tapi jenis atau macamnya sama dengan penyakit
terdahulu. Atau sebaliknya bisa jadi jenisnya berbeda dalam artian penyakit
baru.
Berikut
pemaparan para ulama dan ahli science mutaqaddimin :
Tentang
Tha'un :
1. Menurut Ibnu Sina dan beberapa tabib terkemuka lainnya
menyatakan bahwa tha'un adalah material beracun yang dapat menyebabkan bengkak
atau tonjolan mematikan. Ia menyerang di daerah maghabin (ketiak, saluran
kemih, paha dsb). Dari tubuh manusia. Yang paling sering terserang adalah
daerah ketiak, belakang telinga atau batang hidung. Semua itu terjadi
disebabkan darah yang sudah rusak sehingga menyebabkan masuknya zat beracun
yang merusak anggota tubuh tertentu dan bagian lain di dekatnya. Ia juga dapat
mencapai jantung dan menganggu kinerjanya, menyebabkan muntah, mual, pingsan,
dan jantung berdebar.
2. Al-Ghazali menyatakan dalam kitab al-Basith bahwa tha'un
adalah bengkak berdarah yang terjadi disekujur tubuh disertai demam, atau
menguatnya aliran darah ke anggota tubuh tertentu, sehingga membuat anggota
tubuh tersebut menjadi bengkak dan memerah. Apabila keadaan ini tidak segera
diobati, maka anggota tubuh tersebut dapat rusak.
3. Ibnu al-Arabi dalam kitab syarh at-Tirmidzi menyatakan bahwa tha'un
disebut dengan istilah tha'un disebabkan korbannya yang masif dan kecepatan
daya bunuhnya, sehingga kata ini digunakan untuk semua jenis mematikan yang
memiliki ciri-ciri seperti itu.
Tha'un
berkaitan dengan azab pada waktu itu. Iyadh menyatakan, ada keterangan yang
menyebutkan pada saat itu jumlah rang yang mati dari kalangan bani Israil dalam
satu jam adalah 20.000 orang. Adapula yang menyatakan jumlahnya 70.000 orang.
Tentang
Wabah:
-Alauddin bin Nafis menuturkan dalam kitab al-Mujaz fi ath-Thibb
bahwa wabah muncul dari kerusakan yang dialami materi-materi pembentuk udara,
baik penyebab dari langit maupun dari bumi.
Yang
di maksud penyebab dari bumi adalah air yang warna dan baunya sudah berubah,
serta banyak bangkai ditemukan di sana. seperti yang terjadi di tempat2
pertempuran ketika mayat-mayat korban perang belum sempat dikuburkan. Penyebab
dari bumi juga berupa tanah yang lembab dan rusak, atau karena banyaknya
serangga dan katak.
Yang
dimaksud penyebab dari langit adalah seperti komet dan meteor yang jatuh pada
akhir musim panas dan musim gugur, banyaknya embusan angin utara dan angin
timur pada bulan kunanain (desember - januari), dan seperti ketika tanda-tanda
turunnya hujan tampak tetapi ternyata tidak turun hujan. Dasar yang melandasi keterangan di atas
adalah pengalaman (ilmu titen). Al-Jahizh mengatakan bahwa setiap kali burung
kucica (semacam burung gagak) merasakan angin tersebut di suatu daerah, ia akan
langsung terbang menjauhi daerah itu. Dia juga menyatakan bahwa tikus juga
melakukan hal yang sama. Yaitu lari dari bawah tanah daerah itu.
Iyadh
berkata setiap tha'un adalah wabah dan tidak setiap wabah adalah tha'un.
Diantara
jenis wabah :
- Dzabhah (angina) ; penyakit yang menyerang tenggorokan atau
peradangan di dalam tubuh yang menyebabkan sesak nafas.
- Arfagh ; bagian tertentu dari tubuh seperti ketiak, saluran
kemih, dan persendian yang menjadi tempat bertimbunnya keringat dan kotoran.
-dan masih banyak lagi.
Tentang
tha'un, Madinah samasekali tidak akan
terkena tha'un berdasarkan sabda Nabi saw. ;
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَنْقَابِ الْمَدِينَةِ مَلَائِكَةٌ لَا يَدْخُلُهَا
الطَّاعُونُ وَلَا الدَّجَّالُ.
Dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Pada pintu gerbang kota Madinah ada para malaikat (yang
menjaganya) sehingga tha'un dan Al Masihud-Dajjal tidak akan dapat
memasukinya". Hr. Bukhari ; 1747.
Adapun
wabah, kota penduduk madinah pernah terpapar pada zaman khalifa Umar bin
Khattab. Disebutkan dalam shahih al-Bukhari dari jalur abu al-aswad ad-Dauli,
dia berkata ; aku mendatangi madinah dan di situ telah terjadi penyakit. Banyak
orang yang meninggal dalam waktu singkat (Dzar'i). Akupun mendatangi umar ra.".
Tentang
covid 19 dan ciri-cirinya :
Gejala
awal infeksi COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk
kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang
dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa
mengalami demam tinggi, batuk berdahak atau berdarah, sesak napas, dan nyeri
dada. Gejala-gejala tersebut di atas muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus
COVID-19.
Secara
umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi COVID-19,
yaitu:
Demam
(suhu tubuh di atas 38°C)
Batuk
kering
Sesak
napas
Selain
gejala di atas, ada beberapa gejala lain yang jarang terjadi, tetapi juga bisa
muncul pada infeksi COVID-19, yaitu:
Mudah
lelah
Nyeri
otot
Nyeri
dada
Sakit
tenggorokan
Sakit
kepala
Mual
atau muntah
Diare
Pilek
atau hidung tersumbat
Menggigil
Bersin-bersin
Hilangnya
kemampuan mengecap rasa
Hilangnya
kemampuan mencium bau (anosmia).
dilansir
dari alodokter.com
Setelah
memperhatikan kriteria dan ciri masing-masing penyakit tersebut, maka penulis
berkesimpulan bahwa :
1. Covid 19 bukan termasuk tha'un melainkan lebih ke wabah, baik
kesamaan karakter dengan wabah yang sudah ada dulu kalaupun tidak maka termasuk
wabah yang baru. Dan kesemuanya menular.
2. Madinah dijamin bebas dari tha'un tapi tidak dari wabah.
Hikmah
yang bisa dipetik :
Baik
tha'un, wabah, covid 19, ketiga-tiganya adalah bentuk musibah yang tidak lepas
dari 3 perkara :
-
Fitnah (ujian) : bagi kaum mukminin.
-
Tadzkirah : bagi semua kaum
-
'iqaban :
bagi kaum-kaum mujrimin.
Wallahu
a'lam
Dzikra
;
Bahan
materi selain dari kalimat-kalimat pengantar dan lansiran dari alodoktor itu
disarikan dari tulisan Ibnu Hajar al-Asqalani dalam bukunya "badzlul Ma'un
fi Fadhli Tha'un". Versi Indo "Kitab wabah dan Taun dalam islam".
Komentar
Posting Komentar