ADAB SAFAR (bepergian)
Oleh :Abu Fatwa alBani
(Syamsudin Mukti)
1.Meminta do’a pengantar kepada
orang yang dianggap dekat.
عَنْ
قَزَعَةَ قَالَ قَالَ لِي ابْنُ عُمَرَ هَلُمَّ أُوَدِّعْكَ كَمَا وَدَّعَنِي
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ
وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ.
Dari Qaza'ah, ia berkata; Ibnu Umar berkata
kepadaku; kemarilah aku akan mengantarmu sebagaimana Rasulullah shallallahu
wa'alaihi wa sallam mengantarku, kemudian ia mengucapkan; "ASTAUDI'ULLAAHA
DIINAKA WA AMAANATAKA WA KHAWAATIIMA 'AMALIKA" (Aku titipkan kepada
Allah agamamu, amanahmu dan akhir dari amalanmu). Hr. Abu Daud : 2233
2. Membaca Do’a keluar rumah :
عَنْ أُمِّ
سَلَمَةَ قَالَتْ مَا خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ
بَيْتِي قَطُّ إِلَّا رَفَعَ طَرْفَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَقَالَ اللَّهُمَّ
أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ
أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ.
Dari
[Ummu Salamah] ia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah
keluar dari rumah kecuali dari [Ummu Salamah] ia berkata, "Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah keluar dari rumah kecuali beliau melihat
ke langit seraya berdoa: "ALLAHUMMA A'UUDZU BIKA AN ADLILLA AU UDLALLA
AU AZILLA AU UZALLA IA AZHLIMA AU UZHLAMA AU AJHALA AU UJHALA 'ALAYYA (Ya
Alla ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari ketersesatan atau disesatkan,
tergelincir atau digelincirkan, menzhalimi atau dizhalimi dan membodohi atau
dibodohi). Hr. Abu Daud : 4430.
3. Mengaggungkan Alloh pada
setiap melihat keagungan/ keelokan.
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِّي صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يُرِيْدُ سَفَرًا فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللهِ أَوْصِنِي
قَالَ أُوْصِيْكَ بِتَقْوَى اللهِ وَ التَّكْبِيْرِ عَلَى كُلِّ شَرَفٍ.
Dari Abu Hurairah r.a ia
berkata : telah datang seorang laki-laki kepada Nabi saw. yang ingin bepergian,
lalu ia berkata : Ya Rasulullah saw. wasiatilah aku !. Rasul menjawab : aku
wasiatkan kepadamu supaya kamu bertakwa kepada Alloh dan supaya bertakbir atas
segala ke agungan/ kemulyaan. Hr. Hakim : 2481
4.Berdo’a apabila takut terhadap suatu kaum atau orang.
عَنْ
أَبِى بُرْدَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ أَبَاهُ حَدَّثَهُ أَنَّ النَّبِىَّ
-صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا خَافَ قَوْمًا قَالَ « اللَّهُمَّ إِنَّا
نَجْعَلُكَ فِى نُحُورِهِمْ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شُرُورِهِمْ ».
Dari Qatadah dari Abu Burdah
bin Abdullah bahwa ayahnya telah menceritakan kepadanya bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam apabila khawatir kepada suatu kaum beliau berdoa: "Ya
Allah, sesungguhnya Kami menjadikanMu di leher-leher mereka (yaitu menghadapi
mereka) dan Kami berlindung kepadaMu dari kejahatan mereka." Hr.
Abu Daud : 1539. Nasai : 8577. Ahmad : 19735.
5. Hendaknya memanfaatkan
berdo’a kepada Alloh untuk kebaikan dunia dan akhirat karena kondisi safar itu salah satu kesempatan
diijabahnya do’a.
عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « ثَلاَثُ
دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ
الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ ».
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tiga doa yang akan dikabulkan, dan tidak
diragukan padanya, yaitu: doa orang tua, doa orang yang bersafar, dan doa orang
yang dizhalimi." Hr. Abu Daud : 1538. Tirmidzi : 1905. Ahmad : 7501.
6.Jika sudah singgah, tiba,
tinggal disuatu tempat berlindung dg kalimat-kalimat Alloh dari kejahatan
makhluk.
عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا
سَافَرَ فَأَقْبَلَ اللَّيْلُ قَالَ « يَا أَرْضُ رَبِّى وَرَبُّكِ اللَّهُ
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّكِ وَشَرِّ مَا فِيكِ وَشَرِّ مَا خُلِقَ فِيكِ
وَمِنْ شَرِّ مَا يَدِبُّ عَلَيْكِ وَأَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ أَسَدٍ وَأَسْوَدَ
وَمِنَ الْحَيَّةِ وَالْعَقْرَبِ وَمِنْ سَاكِنِ الْبَلَدِ وَمِنْ وَالِدٍ وَمَا
وَلَدَ ».
Dari [Abdullah bin Umar], ia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila bersafar kemudian
datang waktu malam, beliau berkata: "YAA ARDHU, RABBII WA RABBUKALLAAH,
A'UUDZU BILLAAHI MIN SYARIIKI WA SYARRI MAA FIIKI WA SYARRI MAA KHULIQA FIIKI,
WA MIN SYARRI MAA YADIBBU 'ALAIKI, WA A'UUDZU BILLAAHI MIN ASADIN WA ASWAD, WA
MINAL HAYYATI WAL 'AQRAB, WA MIN SAAKINIL BALADI WA MIN WAALIDIN WA MAA
WALAD." (Wahai bumi, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah, aku berlindung
kepada Allah dari keburukanmu dan keburukan yang ada padamu, dan keburukan apa
yang diciptakan padamu, dari keburukan apa yang merayap di atasmu. Dan aku
berlindung kepada Allah dari Singa, dan sesuatu yang hitam, dari ular dan
kalajengking, dan dari penghuni negeri serta dari orang yang melahirkan serta
apa yang ia lahirkan). Hr. Abu Daud : 2605. Ahmad : 6161. Ibnu Khuzaimah :
2572.
7. Segerala pulang ke keluarga
jika sudah selesai tujuan safarnya
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ قَالَ :
السَّفَرُ قِطْعَةٌ مِنَ الْعَذَابِ ، يَمْنَعُ أَحَدَكُمْ نَوْمَهُ ، وَطَعَامَهُ
، وَشَرَابَهُ ، فَإِذَا قَضَى أَحَدُكُمْ نَهْمَتَهُ مِنْ سَفَرِهِ ،
فَلْيُعَجِّلِ الرُّجُوعَ إِلَى أَهْلِهِ.
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berpergian jauh (safar) itu bagian
dari adzab yang dapat menghalangi seseorang dari kalian dari tidur, makan dan
minum. Maka, jika salah seorang kalian telah menyelesaikan tujuan
perjalanannya, hendaklah ia lekas kembali kepada keluarganya." Hr.
Bukhari : 2882. Muslim : 5070. Ibnu Majah : 2882.
8. Perempuan tidak boleh
bepergian baik malam atau siang hari kecuali dibarengi mahramnya.
عَنْ أَبِيهِ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ لَا يَحِلُّ لِامْرَأَةٍ تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ تُسَافِرُ
مَسِيرَةَ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ إِلَّا مَعَ ذِي مَحْرَمٍ
Dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak
halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhirat untuk
mengadakan perjalanan sehari semalam kecuali disertai mahramnya." Muslim
: 3332.
Komentar
Posting Komentar