FIQIH JUMAT 2
Oleh : Abu Fatwa Albani
(SAMSUDIN)
Bag - 2
C.
Keutamaan hari Jumat
Kaitannya dengan
keutamaan hari jumat terdapat beberapa Hadis yang berbeda-beda dan berbeda pula
tingakatan kwalitas hadisnya. Diantaranya ada yang shahih, hasan dan ada pula yang
yang dha’if (lemah), dan insyaa Allah akan disajikan hadis-hadisnya berikut
penjelasan sebab-sebab kedha’ifannya.
1.
Sebaik-baik hari (istimewa).
عَنْ
ابْنِ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجُ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا
هُرَيْرَةَ يَقُولُا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ
وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا.
Dari
Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku [Abdurrahman bin Al A'raj] bahwa ia
mendengar [Abu Hurairah] berkata; Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wasallām bersabda:
"Sebaik-baik hari adalah hari Jum'at, karena pada hari itulah Adam
diciptakan. Pada hari itu pula ia dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu
pula ia dikeluarkan daripadanya.". Hr. Muslim : 1410.
@
Derajat Hadis : Shahih
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُ
يَوْمٍ طَلَعَتْ فِيهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ
أُهْبِطَ وَفِيهِ تِيبَ عَلَيْهِ وَفِيهِ مَاتَ وَفِيهِ تَقُومُ السَّاعَةُ وَمَا
مِنْ دَابَّةٍ إِلَّا وَهِيَ مُسِيخَةٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ مِنْ حِينَ تُصْبِحُ
حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ شَفَقًا مِنْ السَّاعَةِ إِلَّا الْجِنَّ وَالْإِنْسَ
وَفِيهِ سَاعَةٌ لَا يُصَادِفُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ يُصَلِّي يَسْأَلُ
اللَّهَ حَاجَةً إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهَا
Dari [Abu
Hurairah] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sebaik-baik hari ketika matahari terbit adalah hari Jum'at, pada hari itu
Adam di cipta, pada hari itu Adam di turunkan dari surga, pada hari itu pula
taubatnya di terima, pada hari itu juga ia wafat, pada hari itu Kiamat akan
terjadi dan tidak ada binatang melata satu pun kecuali mereka menunggu pada
hari Jum'at sejak shubuh sampai terbit matahari karena takut akan datangnya
hari Kiamat kecuali Jin dan manusia, pada hari Jum 'at ada suatu waktu yang
tidaklah seorang mukmin pun ketika shalat, dan berdoa meminta sesuatu kepada
Allah yang bertepatan dengan waktu itu, melainkan Allah akan
mengabulkannya". Hr. Abu Daud : 882.
@
Derajat
Hadis : Shahih
2.
Sayyidul Ayyam,
عَنْ أَبِي
لُبَابَةَ بْنِ عَبْدِ الْمُنْذِرِ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ وَأَعْظَمُهَا
عِنْدَ اللَّهِ وَهُوَ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ يَوْمِ الْأَضْحَى وَيَوْمِ
الْفِطْرِ فِيهِ خَمْسُ خِلَالٍ خَلَقَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ وَأَهْبَطَ اللَّهُ
فِيهِ آدَمَ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيهِ تَوَفَّى اللَّهُ آدَمَ وَفِيهِ سَاعَةٌ لَا
يَسْأَلُ اللَّهَ فِيهَا الْعَبْدُ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ
حَرَامًا وَفِيهِ تَقُومُ السَّاعَةُ مَا مِنْ مَلَكٍ مُقَرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ
وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيَاحٍ وَلَا جِبَالٍ وَلَا بَحْرٍ إِلَّا وَهُنَّ يُشْفِقْنَ
مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ
Dari Abu Lubabah bin Abdul
Mundzir berkata, "Nabi shallallāhu ‘alaihi
wasallām bersabda: "Hari jum'at adalah
sebaik-baik dan seagung-agung hari. Di sisi Allah ia lebih utama dari iedul
adlha dan iedul fithri. Pada hari itu ada lima perkara (besar); pada hari itu
Adam dicipta, hari itu ia diturunkan ke bumi, pada hari itu ia diwafatkan, pada
hari itu kiamat tiba. Dan pada hari itu tidaklah malaikat, langit, bumi, angin,
gunung dan laut kecuali takut karena keagungan hari jum'at. ". Hr. Ibnu
Majah : 1084. Ahmad : 15587. Thabrani, Mu’jam al-Kabir : 4511.
Abdurrazaq, Mushannaf : 5516.
@ Derajat hadis : Dha’if
Karena pada sanadnya bermuara
pada seorang rawi bernama Abdullah bin Muhammad bin Aqil bin Abi Thalib
al-Hasyimi.
-
Berkata Kharrasy : orang-orang memperbincangkannya.
-
Berkata as-Saji : ia itu
dari ahli sidiq (jujur) hanya saja ia tidak mutqin dalam urusan hadis.
-
Berkata Ya’qub : dan Ibnu
Aqil itu shaduq, akan tetapi dalam urusan hadis ia sangat lemah sekali, dan
berkata Ibnu Uyainah : ada empat orang dari Quraisy yang ditinggalkan hadisnya,
lalu Ibnu Uyainah menyebutkan ia (Abdullah bin Muhammad bin Aqil) diantara
orang itu.
-
Berkata Hanbal dari Ahmad : ia hadisnya (munkar) diingkari.
-
Berkata Nasai : ia itu dha’if.
-
Berkata Ibnu Khuzaimah : aku
tidak berhujjah dengannya dikarenakan buruk hafalannya.[1]
@ Adapun data masing-masing
sanadnya sebagai berikut :
-
Sanad Ibnu Majah.
حدثنا أبو بكر
بن أبي شيبة ثنا يحيى بن أبي بكير ثنا زهير بن محمد عن عبد الله بن محمد بن
عقيل عن عبد الرحمن بن يزيد الأنصاري عن أبي لبابة بن عبد المنذر قال قال
النبي صلى الله عليه وسلم....
-
Sanad Imam Ahmad.
حدثنا
عبد الله حدثني أبي ثنا أبو عامر عبد الملك بن عمرو قال ثنا زهير يعني بن محمد عن
عبد الله بن محمد بن عقيل عن عبد الرحمن بن يزيد الأنصاري عن أبي لبابة البدري بن
عبد المنذر أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال
-
Sanad
Thabrani
حدثنا حفص بن
عمر بن الصباح الرقي ثنا أبو حذيفة ثنا زهير بن محمد ح وحدثنا عبيد بن غنام ثنا
أبو بكر بن أبي شيبة ح وحدثنا الحسين بن إسحاق التستري ثنا علي بن بحر وعثمان بن
أبي شيبة قالوا ثنا يحيى بن أبي بكر ثنا زهير عن عبد الله بن محمد بن عقيل عن عبد
الرحمن بن يزيد بن جارية عن أبي لبابة بن عبد المنذر قال قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم
-
Sanad
Abdurrazaq.
حدثنا
يحيى بن أبي بكير قال حدثنا زهير بن محمد عن عبد الله بن محمد عن عبد الرحمن بن
يزيد عن أبي لبابة بن عبد المنذر قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
3. Termasuk hari Ied dalam satu minggu
عَنْ وَهْبِ
بْنِ كَيْسَانَ قَالَ اجْتَمَعَ عِيدَانِ عَلَى عَهْدِ ابْنِ الزُّبَيْرِ
فَأَخَّرَ الْخُرُوجَ حَتَّى تَعَالَى النَّهَارُ ثُمَّ خَرَجَ فَخَطَبَ فَأَطَالَ
الْخُطْبَةَ ثُمَّ نَزَلَ فَصَلَّى وَلَمْ يُصَلِّ لِلنَّاسِ يَوْمَئِذٍ
الْجُمُعَةَ فَذُكِرَ ذَلِكَ لِابْنِ عَبَّاسٍ فَقَالَ أَصَابَ السُّنَّةَ
Dari Wahb bin
Kaisan] dia berkata; "Pada masa Ibnu Zubair, pernah terjadi dua hari raya
(hari raya & Jum'at) dalam satu hari. Ibnu Zubair mengakhirkan keluar untuk
shalat 'Id agak siang, lalu ia keluar dan menyampaikan khutbah dengan khutbah
yang lama. Kemudian ia turun dan mengerjakan shalat. Pada hari itu ia tidak
mengerjakan shalat Jum'at bersama manusia. Hal tersebut diceritakan kepada
[Ibnu Abbas], dan dia mengatakan bahwa Ibnu Zubair sudah melakukan sesuai
dengan Sunnah." Hr. Nasai : 1574.
@
Derajat Hadis
: Shahih
4.
Waktu-waktu dijabahnya do’a bagi yang mendirikan shalat jumat
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ
يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ فِيهِ سَاعَةٌ لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ
وَهُوَ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ زَادَ
قُتَيْبَةُ فِي رِوَايَتِهِ وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا.
Dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallāhu ‘alaihi
wasallāmmenyebutkan tentang hari Jum'at, maka beliau
bersabda: "Di dalamnya terdapat satu waktu, tidaklah seorang muslim
mendapati waktu itu lalu berdoa memohon kebaikan kepada Allah, kecuali Allah
akan mengabulkan permohonannya." Qutaibah menambahkan di dalam riwayatnya;
Beliau memberikan isyarat dengan tangannya, yakni waktunya sempit. Hr.
Muslim : 1406.
@ Derajat Hadis : Shahih
5. Hidayah umat ini
untuk hari jumat
عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَضَلَّ اللَّهُ عَنْ الْجُمُعَةِ مَنْ كَانَ
قَبْلَنَا فَكَانَ لِلْيَهُودِ يَوْمُ السَّبْتِ وَكَانَ لِلنَّصَارَى يَوْمُ
الْأَحَدِ فَجَاءَ اللَّهُ بِنَا فَهَدَانَا اللَّهُ لِيَوْمِ الْجُمُعَةِ
فَجَعَلَ الْجُمُعَةَ وَالسَّبْتَ وَالْأَحَدَ وَكَذَلِكَ هُمْ تَبَعٌ لَنَا
يَوْمَ الْقِيَامَةِ نَحْنُ الْآخِرُونَ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا وَالْأَوَّلُونَ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمَقْضِيُّ لَهُمْ قَبْلَ الْخَلَائِقِ
Dari [Hudzaifah]
keduanya berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah
menyesatkan orang-orang yang sebelum kita tentang hari Jumat. Bagi orang Yahudi
jatuhnya pada hari Sabtu, dan bagi orang Nasrani jatuhnya pada hari Ahad. Lalu
Allah menunjuki kita yaitu pada hari Jum'at. Karena itu, terjadilah
berturut-turut tiga hari berkumpul (hari besar), yaitu Jum'at, Sabtu dan Ahad.
Hari kiamat kelak, mereka pun mengikuti kita juga, kita yang terakhir ke dunia,
tetapi kitalah yang lebih dahulu diadili sebelum umat-umat yang lain."Hr.
Muslim : 1415.
@ Derajat
Hadis : Shahih
6.
Kifarat bagi dosa-dosa kecil bagi yang mendirikan shalat jumat.
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
الْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ كَفَّارَةُ مَا بَيْنَهُمَا مَا لَمْ تُغْشَ
الْكَبَائِرُ
Dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallāhu ‘alaihi
wasallāmbersabda: "Jum'at hingga jum'at
berikutnya adalah penghapus dosa antara keduanya selama dosa besar dijauhi.
". Hr. Ibnu Majah : 1076.
@ Derajat Hadis : Shahih
7.
Dilipat gandakan pahala kebaikan
حَدَّثَنَا
مَحْمُودُ بن مُحَمَّدٍ الْمَرْوَزِيُّ، نا حَامِدُ بن آدَمَ، نا الْفَضْلُ بن
مُوسَى، عَنْ مُحَمَّدِ بن عَمْرٍو، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ،
أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ:"تُضَاعَفُ
الْحَسَنَاتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ"، لَمْ يَرْوِ هَذَا الْحَدَيثَ عَنْ
مُحَمَّدِ بن عَمْرٍو، إلا الْفَضْلُ بن مُوسَى
Telah menceritakan kepada kami Mahmud
bin Muhammad al-Marwazi, telah mengabarkan kepada kami Hamid bin Adam, telah
mengabarkan kepada kami al-Fadhl bin Musa, dari Muhammad bin Amer, dari Abi
Salamah, dari Abi Hurairah, bahwasannya Nabi shallallāhu ‘alaihi wasallāmbersabda : akan
dilipatgandakan pahala kebaikan-kebaikan pada hari jum’at. Hr. Thabrani,
Mu’jam al-Kabir : 1143.
@ Derajat hadis : Dhaíf Maudhu’
8.
Malam keindahan dan malam bunga.
أَخْبَرَنَا
أَبُو عَبْدِ اللهِ الْحَافِظُ، أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ
الْمُؤَمَّلِ، حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُحَمَّدٍ الشَّعْرَانِيُّ، حَدَّثَنَا
الْقَوَارِيرِيُّ، حَدَّثَنَا زَائِدَةُ، حَدَّثَنَا زِيَادٌ النُّمَيْرِيُّ، عَنْ
أَنَسٍ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ
رَجَبٌ، قَالَ: " اللهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ، وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا
رَمَضَانَ " وَكَانَ يَقُولُ: " لَيْلَةُ الْجُمُعَةِ لَيْلَةٌ
غَرَّاءُ، وَيَوْمُ الْجُمُعَةِ يَوْمٌ أَزْهَرُ ".
Telah mengabarkan kepada kami Abu
Abdillah al-Hāfiz, telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar
Muhammad bin al-Muammal, telah menceritakan kepada kami al-Fadhl bin Muhammad
asy-Sya’rāni, telah
menceritakan kepada kami Zāidah, telah menceritakan kepada kami Ziyād an-Numairi,
dari Anas ia berkata : adalah Nabi shallallāhu ‘alaihi wasallām apabila
memasuki bulan Rajab, beliau berdo’a : Allāhumma bārik lanā fi rajab wa sya’ban, dan sampaikanlah kami ke
ramadhan, dan beliau bersabda : malam jum’at itu malam yang indah dan hari
jum’at itu adalah hari bunga. Hr. Baihaqi, Syu’abul Īmān : 3534.
@ Derajat hadis
: dha’if.
Imam Baihaqi sendiri mengatakan
setelahnya dengan ungkapan :
تَفَرَّدَ بِهِ زِيَادٌ النُّمَيْرِيُّ، وَعَنْهُ زَائِدَةُ بْنُ
أَبِي الرُّقَادِ "، قَالَ الْبُخَارِيُّ: زَائِدَةُ بْنُ أَبِي الرُّقَادِ،
عَنْ زِيَادٍ النُّمَيْرِيِّ مُنْكَرُ الْحَدِيثِ.
Ziyād
an-Numairi telah menyendiri MeriwatKan
hadis ini, dan Zāidah bin Abi ar-Ruqād
meriwayatkan darinya. Berkata Bukhāri : Zāidah
bin Abi ar-Ruqād dari Ziyād
an-Numairi munkar hadisnya.[3]
9.
Shalawat sampai kepada nabi malam jumát
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدّثَنَا
الْحُسَيْنُ بْنُ عَلِي، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ، عَنْ
أَبِي الْأَشْعَثِ الصَّنْعَانِي عَنْ أَوْسِ بْنِ أَوْسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: "إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ
أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيهِ النَّفْخَةُ،
وَفِيهِ الصَّعْقَةُ، فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فِيهِ، فَإِنَّ
صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ، فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، كَيْفَ
تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرِمْتَ- يَعْنِي بَلِيتَ-؟ قَالَ:
"إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ
الْأَنْبِيَاءِ"
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu
Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Ali] dari
['Abdurrahman bin Yazid bin Jabir] dari [Abul Asy'ats Ash Shan'ani] dari [Aus
bin Aus] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Yang paling utama dari hari-hari kalian adalah hari jum'at, pada hari itu
Adam diciptakan, sangkakala ditiup, dan manusia sadar dari pingsannya. Maka
perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari itu, sebab shalawat kalian
diperlihatkan kepadaku. " Seorang laki-laki berkata, "Wahai
Rasulullah, bagaimana caranya shalawat kami diperlihatkan kepadamu, padahal
dirimu telah meninggal?" beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah telah
mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi. " Hr. Ibnu Majah : 1636 (Kitab al-Janaiz, Bab
: Dzikr Wafatihi wa Dafnihi Shallallahu álaihi wa sallam)., Ahmad : 16162. Abu
Daud : 1308 (Kitab ash-Shalat, Bab : Fii al-Istighfar)., Nasai : 1357 (Kitab
al-Jumát, Bab : Iktsar ash-Shalat ála an-Nabi shallallahu álaihi wa sallam
yauma al-Jumuáti)., al-Hakim : 1029, al-Mustadrak (Kitab al-Jumuáti).,
ad-Darimi : 1572 (Kitab Fadlu al-Jumuáti)., al-Baihaqi, Sunan al-Kubra (Bab :
Man Tajibu álaihi al-Jumuáti)., Thabrani, Mu’jam al-Kabir : 589, Mu’jam
al-Wasith : 5777., Ibnu Khuzaimah : 1733, 1734. Ibnu Hibban : 910. Al-Bazzar :
2., Ibnu Abi Ashim : 1577 ( Bab : ash-Shalat ,ala an-Nabiyi)., Nashr
as-Samarqandi hal. 235 (Bab : Tanbih al-Ghafiliin).
@
Derajat Hadis :
Ma’lul[4]
Berkata
al-Hafiz al-Munziri dan yang lainnya : bagi hadis ini terdapat cacat yang tipis
(hampir tidak terlihat) diisyaratkan mengenai hal itu oleh al-Bukhari
dan yang lainnya, dan telah lengah dari dia (kecacatan hadis tersebut) orang
yang menshahihkannya seperti an-Nawawi dalam kitabnya “ar-Riyadh” dan “al-Azkar”.[5]
Berkata al-Hafiz al-Muhaddis Abu
Muhammad Abdul Haq bin Abdirrahman bin Abdillah al-Azdi al-Asybili : dan
tambahan ini diriwayatkan dari hadis Husein al-Ju’fi dari Abdurrahman bin Yazid
bin Jabir dari Abi al-Asyáts ash-Shanáni dari Aus bin Aus, dan dikatakan :
Abdurrahman ini yaitu bin Zaid bin Tamim (bukan Abdurrahman bin Zaid bin
Jabir) telah berkata al-Bukhari dan Abu Hatim : dia itu Munkarul Hadis
(hadisnya diingkari).[6]
حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ سَوَّادٍ الْمِصْرِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ عَنْ
عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِلَالٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ
أَيْمَنَ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ نُسَيٍّ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَيَّ
يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَإِنَّهُ مَشْهُودٌ تَشْهَدُهُ الْمَلَائِكَةُ وَإِنَّ
أَحَدًا لَنْ يُصَلِّيَ عَلَيَّ إِلَّا عُرِضَتْ عَلَيَّ صَلَاتُهُ حَتَّى
يَفْرُغَ مِنْهَا قَالَ قُلْتُ وَبَعْدَ الْمَوْتِ قَالَ وَبَعْدَ الْمَوْتِ إِنَّ
اللَّهَ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ
الْأَنْبِيَاءِ فَنَبِيُّ اللَّهِ حَيٌّ يُرْزَقُ
Telah menceritakan kepada kami [Amru
bin Sawad Al Mishri] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin
Wahb] dari [Amru bin Al Harits] dari [Sa'id bin Abu Hilal] dari [Zaid bin
Aiman] dari [Ubadah bin Nusay] dari [Abu Darda] ia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perbanyaklah shalawat kepadaku
pada hari jum'at, sesungguhnya ia disaksikan, disaksikan para Malaikat.
Sungguh, sekali-kali tidaklah salah seorang dari kalian bershalawat kepadaku
kecuali shalawatnya akan ditampakkan kepadaku hingga dia selesai. " Abu
Darda berkata: "Aku bertanya, "Setelah meninggal juga?" Beliau
menjawab: "Ya, setelah meninggal, sesungguhnya Allah mengharamkan bagi
bumi untuk memakan tubuh para nabi, maka Nabi Allah akan selalu hidup dan
diberi rizki. " Hr. Ibnu Majah : 1637 (Kitab al-Janaiz, Bab : Dzikr
wafatihi wa Dafnihi shallallahu álaihi wa sallam).
@ Derajat
hadis : Mursal[7]
Karena
pada sanadnya terdapat rawi bernama Zaid bin Aiman, dia rawi majhul áin. Di
samping itu Imam Bukhari mengatakan mengenainya : “Zaid bin Aiman dari Ubadah
bin Nusayyin adalah hadisnya Mursal”.[8]
10.
Baca Surah Yasin malam jumat akan diampuni
dosa-dosa
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ
بْنُ إِبْرَاهِيْمَ، ثَنَا محمدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ نَصْرِ بْنِ طَالُوتَ، ثَنَا
أَبُو بَكْرٍ أَحْمَدُ بْنُ مُوسَى الحَرِيْرِيُ، ثَنَا عَبْدَانُ بْنُ أَحْمَدَ،
ثَنَا زَيْدُ بْنُ الحُرَيْشِ، ثَنَا الأَغْلَبُ بْنُ تَمِيْمٍ، ثَنَا أَيُّوبُ وَ
يُونُسُ، عَنِ الحَسَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ -رضي الله عنه- قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اللهِ صلى الله عليه وسلم: مَنْ قَرَأَ سُورَةَ يَسٍ فِي لَيْلَةِ الجُمُعَةِ غُفِرَ
لَهُ
Telah menceritakan kepada kami
Sulaiman bin Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdillah bin
Nashr bin Thalut, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar Ahmad bin Musa
al-Hariri, telah menceritakan kepada kami Abdan bin Ahmad, telah menceritakan
kepada kami Zaid bin al-Huraisy, telah menceritakan kepada kami al-Aghlab bin
Tamim, telah menceritakan kepada kami Ayub dan Yunus, dari al-Hasan, dari Abu
Hurairah ia berkata : telah bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam :
barangsiapa yang membaca surah Yasin pada malam jumat niscaya akan diampuni
baginya dosanya. Hr. al-Ashbahani, Ibnu al-Mundzir at-Targhib wa at-Tarhib :
II : 354.
@ Derajat Hadis : Munkar
Pada
sanadnya terdapat rawi bernama al-Aghlab bin Tamim. Berkata Ibnu Hibban :
munkarul hadis (hadisnya munkar). Ia meriwayatkan dari rawi-rawi tsiqat hadis
yang bukan dari hadis mereka, sehingga ia keluar dari batasan hujjah
dikarenakan banyak kesalahannya.[9]
D.
Keutamaan amalan-amalan di hari jum’at
Terdapat
sejumlah riwayat mengenai keutamaan atau fadhilah amalan-amalan di waktu
jum’at. Riwayat-riwayatnya relatif status hadisnya, ada yang sahih, hasan dan
adapula yag dha’if
1.
Keutamaan shalat jumat
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ
أَتَى الْجُمُعَةَ فَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمُعَةِ
إِلَى الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةَ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ وَمَنْ مَسَّ الْحَصَى فَقَدْ
لَغَا
Dari [Abu
Hurairah] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa berwudlu' dengan menyempurnakan wudlu'nya, kemudian
mendatangi shalat jum'at, mendengarkan dan memperhatikan (Khutbah Jum'at), maka
dosa-dosanya akan di ampuni hingga jum'at berikutnya, di tambah tiga hari. Dan
barangsiapa bermain kerikil, sungguh (jum'atnya) telah sia-sia." Hr.
Abu Daud : 886
@ Derajat Hadis :
Shahih
2. Keutamaan mandi,
memakai pakaian yang baik, wewangian pada hari jum'at
عَنْ
ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ بَيْنَمَا
هُوَ قَائِمٌ فِي الْخُطْبَةِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ إِذْ دَخَلَ رَجُلٌ مِنْ
الْمُهَاجِرِينَ الْأَوَّلِينَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَنَادَاهُ عُمَرُ أَيَّةُ سَاعَةٍ هَذِهِ قَالَ إِنِّي شُغِلْتُ فَلَمْ
أَنْقَلِبْ إِلَى أَهْلِي حَتَّى سَمِعْتُ التَّأْذِينَ فَلَمْ أَزِدْ أَنْ
تَوَضَّأْتُ فَقَالَ وَالْوُضُوءُ أَيْضًا وَقَدْ عَلِمْتَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَأْمُرُ بِالْغُسْلِ
Dari
[Ibnu Umar] radliallahu 'anhuma, bahwa ketika ['Umar bin Al Khaththab] berdiri
khuthbah pada hari Jum'at, tiba-tiba ada seorang laki-laki Muhajirin Al Awwalin
(generasi pertama), sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, masuk (ke dalam
Masjid). Maka 'Umar pun bertanya, "Jam berapakah ini?" Sahabat
tersebut menjawab, "Aku sibuk, dan aku belum sempat pulang ke rumah hingga
akhirnya aku mendengar adzan dan aku hanya bisa berwudlu." Umar berkata,
"Hanya berwudlu' saja! Sungguh kamu sudah mengetahui bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk mandi (di hari Jum'at).Hr.
Bukhari : 829.
@
Derajat Hadis
: Shahih
يَابَنِي آدَمَ خُذُوا
زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ
لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Hai
anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid. makan
dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan. QS. Al-A’raf : 31.
Penjelasan
: yang dimaksud setiap memasuki masjid yaitu setiap kali shalat.[10]
عَنْ ابْنِ
وَدِيعَةَ حَدَّثَنَا سَلْمَانُ الْفَارِسِيُّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَتَطَهَّرَ بِمَا
اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ ثُمَّ ادَّهَنَ أَوْ مَسَّ مِنْ طِيبٍ ثُمَّ رَاحَ فَلَمْ
يُفَرِّقْ بَيْنَ اثْنَيْنِ فَصَلَّى مَا كُتِبَ لَهُ ثُمَّ إِذَا خَرَجَ
الْإِمَامُ أَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى
Dari
[Ibnu Wadi'ah] telah menceritakan kepada kami [Salman Al Farsi] berkata,
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mandi pada
hari Jum'at lalu bersuci semaksimal mungkin, lalu memakai minyak atau wewangian
lalu keluar rumah menuju masjid, ia tidak memisahkan antara dua orang pada tempat
duduknya, kemudian ia mengerjakan shalat yang dianjurkan baginya, lalu bila
imam sudah datang dia berdiam mendengarkan, maka dia akan diampuni dosa-dosanya
yang ada antara Jum'atnya itu dan Jum'at yang lainnya." Hr. Bukhari :
859.
@
Derajat Hadis
: Shahih
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ
الْخُدْرِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ غُسْلُ يَوْمِ الْجُمُعَةِ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِمٍ وَسِوَاكٌ
وَيَمَسُّ مِنْ الطِّيبِ مَا قَدَرَ عَلَيْهِ إِلَّا أَنَّ بُكَيْرًا لَمْ
يَذْكُرْ عَبْدَ الرَّحْمَنِ وَقَالَ فِي الطِّيبِ وَلَوْ مِنْ طِيبِ الْمَرْأَةِ
Dari [Abdurrahman bin Abu Sa'id Al
Khudri] dari [bapaknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Mandi pada hari jum'at adalah wajib bagi setiap muslim yang muhtalim
(telah dewasa). Begitu pula menggosok gigi, memakai wewangian sekedar yang
dapat ia lakukan." Kemudian Bukair tidak menyebutkan Abdurrahman. Dan ia
berkata, berkenaan dengan wewangian; "Meskipun dengan wewangian
wanita." Hr. Muslim : 1400.
@
Derajat Hadis : Shahih
3. Bersiwak
عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْثَرْتُ عَلَيْكُمْ فِي السِّوَاكِ
Dari Anas berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku telah terlalu
sering memperingatkan kalian untuk selalu bersiwak." Hr. Bukhari : 839.
@
Derajat
Hadis : Shahih
4. Berlomba-lomba dalam shaf terdepan
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ
وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada
ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, QS. Ali Imran : 133.
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ
رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ
فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ
فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ
فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ
فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ حَضَرَتْ الْمَلَائِكَةُ
يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ
Dari [Abu
Hurairah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa mandi pada hari Jum'at sebagaimana mandi janabah, lalu
berangkat menuju Masjid, maka dia seolah berkurban seekor unta. Dan barangiapa
datang pada kesempatan (saat) kedua maka dia seolah berkurban seekor sapi. Dan
barangiapa datang pada kesempatan (saat) ketiga maka dia seolah berkurban
seekor kambing yang bertanduk. Dan barangiapa datang pada kesempatan (saat)
keempat maka dia seolah berkurban seekor ayam. Dan barangiapa datang pada
kesempatan (saat) kelima maka dia seolah berkurban sebutir telur. Dan apabila
imam sudah keluar (untuk memberi khuthbah), maka para Malaikat hadir
mendengarkan dzikir (khuthbah tersebut)." Hr. Bukhari : 832. Muslim :
1403. Abu Daud : 297.
@
Derajat Hadis
: Shahih
5.
Malaikat
menutup catatan fadhilah amal jumat setelah imam keluar untuk berkhutbah.
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ
يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَقَفَتْ الْمَلَائِكَةُ عَلَى بَابِ الْمَسْجِدِ يَكْتُبُونَ
الْأَوَّلَ فَالْأَوَّلَ وَمَثَلُ الْمُهَجِّرِ كَمَثَلِ الَّذِي يُهْدِي بَدَنَةً
ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي بَقَرَةً ثُمَّ كَبْشًا ثُمَّ دَجَاجَةً ثُمَّ بَيْضَةً
فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ طَوَوْا صُحُفَهُمْ وَيَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ
Dari [Abu
Hurairah] berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada
hari Jum'at para Malaikat hadir di pintu Masjid mencatat siapa orang yang
datang paling awal dan seterusnya. Orang yang paling awal datang ke Masjid
seperti orang yang berkurban dengan seekor unta, kemudian seperti orang yang
berkurban dengan seekor sapi, kemudian seperti orang yang berkurban seekor
kambing yang bertanduk, kemudian seperti orang yang berkurban seekor ayam,
kemudian seperti orang yang berkurban sebutir telur. Dan apabila Imam sudah
keluar (untuk memberi khutbah), maka para Malaikat menutup buku catatan mereka
kemudian mendengarkan dzikir (khutbah)." Hr. Bukhari : 877.
@ Derajat Hadis : Shahih
6.
Duduk
dekat dengan imam mendapatkan tempat/ kedudukan di surga
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بن الْعَبَّاسِ الْمُؤَدِّبُ،
وَالْحَسَنُ بن الْمُتَوَكِّلِ، قَالا: حَدَّثَنَا سُرَيْجُ بن النُّعْمَانِ
الْجَوْهَرِيُّ، حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بن عَبْدِ الْمَلِكِ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنِ
الْحَسَنِ، عَنْ سَمُرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ:"احْضُرُوا الْجُمُعَةَ، وَادْنُوا مِنَ الإِمَامِ، فَإِنَّ
الرَّجُلَ لَيَكُونُ لَهُ الْمَنْزِلَةُ فِي الْجَنَّةِ، فَيَتَأَخَّرُ عَنِ
الْجُمُعَةِ، فَيُؤَخَّرُ عَنْهَا".
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Abbas
al-Muadib dan al-Hasan bin al-Mutawakkil, mereka berdua berkata : telah
menceritakan kepada kami Suraij bin an-Nu’man al-Jauhari, telah menceritakan
kepada kami al-Hakam bin Abdul Malik, dari Qatadah, dari al-Hasan, dari Samurah
ia berkata : telah bersabda Rasulullah shallallahu álaihi wasallam : “datanglah
kalian kepada shalat jumat, dan dekatlah dari imam, karena sesungguhnya seorang
laki-laki niscaya ia akan mempunyai tepat baginya di surga. Maka kalau ia
terlambat dari shalat jumat, maka ia akan dlambatkan pula ke surga. Hr.
Thabrani, Mu’jam al-Kabir : 6711.
@ Derajat Hadis :
Dhaíf
Pada sanadnya terdapat rawi bernama
al-Hakam bin Abdul Malik. Ia rawi lemah.[11]
7.
Allah dan
Malaikat bershalawat atas orang yang memakai sorban di hari jumat
حَدَّثَنَا عَبْدُ
الرَّحْمَنِ بْنِ مُعَاوِيَةَ العَتِبِي ، ثَنَا يُوسُفُ بْنُ عَدِّي ، ثَنَا أَيُّوْبُ
بْنُ مُدْرِكٍ ، عَنْ مَكْحُولٍ ، عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ
اللِه صلى الله عليه وسلم : « إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى أَصْحَابِ العَمَائِمِ يَوْمَ الجُمُعَةِ
Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Muáwiyah
al-Atibi, telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Addi, telah menceritakan
kepada kami Ayyub bin Mudrik, dari Makhul, dari Abu Darda ia berkata : telah
bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam : sesungguhnya Allah dan
malaikatnya bershalawat atas orang-orang bersorban di hari jumat. Hr.
Thabrani, Musnad Syamiyiin : 3416.
@ Derajat Hadis :
Maudhu’
Pada sandnya ada rawi bernama Ayyub
bin Mudrik, berkata Ibnu Maín : ia pendusta.[12]
Berkata ad-Daaraquthni dan sejumlah ulama lainnya : ia matruk (ditinggalkan).[13]
8.
Keutamaan
jumat 70 orang laki-laki
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْحَضْرَمِيُّ قَالَ: ثَنَا أَحْمَدُ بْنُ بَكْرٍ
الْبَالِسِيُّ قَالَ: نا خَالِدُ بْنُ يَزِيدَ الْقَسْرِيُّ، عَنْ وائِلِ بْنِ
دَاوُدَ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا رَاحَ مِنَّا سَبْعُونَ رَجُلًا إِلَى
الْجُمُعَةِ كَانُوا كَسَبْعِينَ مُوسَى الَّذِينَ وَفَدُوا إِلَى رَبِّهِمْ، أَوْ
أَفْضَلَ»
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah
al-Hadhrami, ia berkata : telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Bakar
al-Balisi, ia berkata : telah telah mengabarkan kepada kami Khalid bin Yazid
al-Qasri, dari wail bin Dawud, dari al-Hasan, dari Anas bin Malik, ia berkata :
telah bersabda Rasulullah shallallahu álaihi wa sallam : apabila berangkat
diantara kami 70 orang laki-laki untuk jumatan maka mereka bagaikan 70 Musa
yang mereka menemui tuhannya, atau lebih afdhal. Hr. Thabrani, Mu’jam
al-Ausath ; 5802.
@ Derajat Hadis :
Maudhu’(palsu)
Pada sanadnya terdapat rawi bernama
Ahmad bin Bakar al-Balisi. Berkata al-Azdi : adalah ia memalsukan hadis.[14]
9.
Keutamaan
memakai mimbar atau tongkat’
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللهِ بْنُ سَعِيدٍ الْكِنْدِيُّ ، قَالَ : أَخْبَرَنَا عُقْبَةُ بْنُ
خَالِدٍ السَّكُونِيُّ ، عَنْ مُوسَى بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ ، عَنْ
أَبِيهِ ، عَنِ السَّلُولِيِّ ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ،
قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : إِنْ أَتَّخِذِ الْمِنْبَرَ
فَقَدِ اتَّخَذَهُ أَبِي إِبْرَاهِيمُ صلى الله عليه وسلم ، وَإِنْ أَتَّخِذِ
الْعَصَا فَقَدِ اتَّخَذَهَا أَبِي إِبْرَاهِيمُ صلى الله عليه وسلم.
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Saíd
al-Kindi, ia berkat ; telah mengabarkan kepada kami Uqbah bin Khalid
as-Saukani, dari Musa bin Muhammad bin Ibrahim, dari ayahnya, dari as-Saluli,
dari Muádz bin Jabal radiyallahu ánhu ia berkata : telah bersabda Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam : jika aku menggunakan mimbar maka sungguh bapakku
Ibrahim shallallahu alaihi wa sallam pernah menggunakannya. Dan jika aku
menggunakan tongkat maka sungguh bapakku Ibrahim shallallahu alaihi wa sallam
pernah menggunakannya. Hr. al-Bazzar, Musnad al-Bazzar : 2632.
@ Derajat Hadis :
Dhaíf Matruk (ditinggalkan)
Pada sanadnya terdapat rawi bernama
Musa bin Muhammad bin Ibrahim at-Taimi. Berkata ad-Daaruquthni : ia Matruk.[15]
D.
Ancaman
bagi yang meninggalkan shalat jumat
1. Teguran keras bagi
yang meninggalkan shalat jumat
عَنْ أَبِي الْجَعْدِ الضَّمْرِيِّ وَكَانَتْ لَهُ
صُحْبَةٌ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ
تَرَكَ ثَلَاثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا بِهَا طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قَلْبِهِ
Dari [Abu Al Ja'd Adl Dlamri
-beliau termasuk dari sahabat Nabi- bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa meninggalkan Jum'at tiga kali karena
meremehkannya, Allah menutup pintu hatinya." Hr. Abu Daud : 888.
@ Derajat Hadis : Shahih
عَنْ
أُسَامَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
مَنْ تَرَكَ ثَلاثَ جُمُعَاتٍ مِنْ غَيْرِ عُذْرٍ كُتِبَ مِنَ الْمُنَافِقِينَ.
Dari
Usamah ia berkata : telah bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam :
barangsiapa yang meninggalkan shalat jumat tiga kali tanpa uzur maka dia
dicatat termasuk orang-orang munafik. Hr. Thabrani, Mu’jam al-Kabir : 425.
@ Derajat Hadis :
Shahih
2.
Tebusan
bagi yang meninggalkan shalat jumat
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا
يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ قُدَامَةَ
بْنِ وَبَرَةَ الْعُجَيْفِيِّ عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَرَكَ الْجُمُعَةَ مِنْ غَيْرِ عُذْرٍ
فَلْيَتَصَدَّقْ بِدِينَارٍ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَبِنِصْفِ دِينَارٍ
Telah menceritakan
kepada kami [Al Hasan bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun]
telah mengabarkan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah]
dari [Qudamah bin Wabarah Al 'Ujaifi] dari [Samurah bin Jundab] dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa meninggalkan Jum'at tanpa ada
udzur (syar'i) hendaknya ia bersedekah satu Dinar, apabila ia tidak mendapati
(satu Dinar), maka dengan setengah Dinar." Hr. Abu Daud : 889. Nasai :
1371. Ibnu Majah : 1128.
@ Derajat Hadis : Dhaíf
Pada sanadnya terdapat rawi bernama
Qudamah bin Wabarah al-Újaifi ia menerima riwayat ini dari Samurah bin Jundab.
Berkata al-Mundzir : Yahya bin Maín pernah ditanya siapa Qudamah bin Wabarah ?
bagaimana keadaannya ? ia mengatakan : tsiqat. Akan tetapi berkata Ahmad bin
Hambal : Qudamah bin Wabarah itu tidak dikenal. Dan telah dihikayatkan dari
al-Bukhari bahwa ia mengatakan : tidaklah sohih mendengarnya Qudamah dari
Samurah.[16]
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سُلَيْمَانَ
الْأَنْبَارِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَزِيدَ وَإِسْحَقُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ
أَيُّوبَ أَبِي الْعَلَاءِ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ قُدَامَةَ بْنِ وَبَرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ فَاتَهُ
الْجُمُعَةُ مِنْ غَيْرِ عُذْرٍ فَلْيَتَصَدَّقْ بِدِرْهَمٍ أَوْ نِصْفِ دِرْهَمٍ
أَوْ صَاعِ حِنْطَةٍ أَوْ نِصْفِ صَاعٍ قَالَ أَبُو دَاوُد رَوَاهُ سَعِيدُ بْنُ
بَشِيرٍ عَنْ قَتَادَةَ هَكَذَا إِلَّا أَنَّهُ قَالَ مُدًّا أَوْ نِصْفَ مُدٍّ
Telah menceritakan kepada kami
[Muhammad bin Sulaiman Al Anbari] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin
Yazid] dan [Ishaq bin Yusuf] dari [Ayyub Abu Al 'Ala`] dari [Qatadah] dari
[Qudamah bin Wabarah] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa meninggalkan jum'at tanpa ada udzur (syar'i), hendaknya
ia bersedekah satu dirham atau setengah dirham atau satu sha' gandum atau
setengahnya." Abu Daud berkata; "di riwayatkan pula oleh [Sa'id bin
Basyir] dari [Qatadah] seperti ini, namun dia mengatakan; "satu mud atau
setengahnya." Hr. Abu Daud : 890.
@ Derajat
Hadis : Mursal[17]
Pada sanadnya terdapat rawi yang
sama yaitu Qudamah bin Wabarah selain ia majhul, ia meriwayatkan langsung dari
Rasulullah padahal ia tabiín tidak sezaman dengan rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam.
[4] Al-Ma’lul dalam ilmu hadis dikatakan bagi : “satu
hadis yang zhahirnya sah, tetapi sesudah diperiksa terdapat ada cacatnya
“. Hadis Ma’lul termasuk kategori hadis
dhaíf. Lihat : A. Qadir Hasan, Ilmu Musththalah Hadits, hal : 143.
[5] Lihat : Muhammad abdul ar-Rauf al-Munawi, Faidhu
al-Qadir : II : 665.
[6] Lihat : al-Hafiz al-Muhaddis Abu Muhammad Abdul Haq bin
Abdirrahman bin Abdillah al-Azdi al-Asybili, al-Ihkam al-Wustha : II :
94.
[7] Pertama, Mursal menurut istilah
hadis : “Satu hadis yang diriwayatkan oleh seorang tabií langsung dari Nabi
saw. Dengan tidak menyebut nama orang yang menceritakan kepadanya”. Kedua,
Mursal Jali : “Satu hadis yang diriwayatkan seorang rawi dari seorang syaikh,
tetapi syaikh ini tidak semasa dengannya”. Ketiga, Mursal Khafi :
“putus yang tersembunyi atau putus yang tidak terang. Dalam ilmu isnad,
ditujukan kepada: a) yang diriwayatkan oleh seorang rawi dari seorang syaikh
yang semasa dengannya dan bertemu. Tetapi ia tidak menerima hadis itu daripadanya.
b) yang diriwayatkan oleh seorang rawi dari seorang syaikh yang semasa
dengannya, tetapi ia belum pernah bertemu dengannya. c) yang diriwayatkan oleh
seorang syaikh yang semasa dan bertemu dengannya, tetapi ia tidak pernah
menerima satu pun hadis daripadanya”. hadis mursal masuk kategori hadis dhaíf. (Lihat
: A. Qadir Hassan, Ilmu Mushthalah Hadis, hal. 110-112.)
[8] Lihat Ibnu Hajar al-Ásqalani, Tahdzib
at-Tahdzib : III : 216.
[9] Lihat : Silsilah adh-Dhaífah : XI :
118.
[11] Lihat : al-Haitsami, Majma’ az-Zawaid wa
Manbaú al-Fawaid. : II : 397.
[12] Ibid, hal. 394.
[13] Lihat : adz-Dzahabi, al-Mughni fi
adh-Dhuáfa : I : 157.
[14] Lihat al-Haitsami, Majma’ az-Zawaid wa
Manba’ al-Fawaid : II : 395.
[15] Lihat adz-Dzahabi, al-Mughni Fi adh-Dhuáfa
: II : 336.
[16] Lihat : Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Daud
: II : 412.
[17] Ibid,
Komentar
Posting Komentar